Pemanfaatan Limbah Ampas Teh PT Teh Y dengan Penambahan Effluent limbah cair PT Nata De Coco X, EM4 (Effective Microoganisme-4) Dan Molase Gula Aren Menjadi Pupuk Organik Cair (POC).
PT Nata de Coco X mempunyai IPAL yang effluent nya mengarah ke air irigasi sawah warga. Effluent tersebut digunakan oleh petani dalam penanaman padi dan diklaim menambah kesuburan dan pertumbuhan tanaman. Ampas teh merupakan limbah hasil olahan ektrasi dari daun teh yang biasa dibuang dan dibakar saja. Pembakaran tersebut memiliki dampak yang sangat buruk bagi lingkungan. Di sisi lain, ampas teh memiliki potensi untuk dijadikan pupuk organik, berkat kandungan karbon organiknya yang dapat menyuburkan tanah, sehingga mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara maksimal. Dari kombinasi campuran kedua bahan tersebut akan dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair (POC) dengan tambahan EM4 dan molase gula aren. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik kematangan fisik serta kualitas pupuk organik cair berdasarkan unsur hara, khususnya pada parameter CPNK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik cair yang dihasilkan telah memenuhi syarat kematangan fisik, yang meliputi suhu, pH, bau, dan warna. Suhu di rentang 26,5-30°C, pH di rentang 4,95-5,15, POC tidak berbau busuk dan warna coklat kehitaman. Hasil yang didapat pada kualitas POC dari unsur hara yaitu CPNK cukup bervasiasi sesuai komposisi yang divariasikan. Kadar C-organik, pada pupuk organik cair tercatat sebesar 0,63% pada perlakuan A0, meningkat hingga mencapai nilai tertinggi 2,01% pada perlakuan A3. Fosfor yang awalnya juga mengalami kenaikan dari 0,12% pada A0 hingga mencapai 0,56% pada A3. Kandungan nitrogen, yang dimulai dari 0,25%, meningkat secara bertahap hingga A3 mencapai 0,62%. Kalium, yang awalnya 0,3% pada A0 meningkat hingga mencapai 1,03% pada A3. Kandungan yang terdeteksi masih belum memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam PERMENTAN No. 261 Tahun 2019. Namun, berdasarkan metode multiple attribute, komposisi terbaik diperoleh pada variasi A3, yaitu dengan berat 1000 gram, yang menunjukkan nilai CPNK tertinggi di antara sampel lainnya. Secara keseluruhan, perlakuan yang lebih tinggi, khususnya pada sampel A3, menghasilkan kandungan nutrisi yang lebih baik. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan perlakuan pada ampas teh sebagai bahan baku pupuk organik cair berdampak positif terhadap kualitas pupuk yang dihasilkan.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2502100042
Keyword
Effluent Nata de Coco Ampas Teh Fermentasi Pupuk Organik Cair