(0721) 8030188    [email protected]   

Upaya Ekstraksi Logam Tanah Jarang dari Abu Terbang Batu Bara dengan Metode Fusi Alkali – Pelindian Asam


Indonesia memiliki cadangan batubara yang melimpah, menghasilkan sejumlah besar abu terbang sebagai limbah pembakaran abu terbang batubara mengandung logam tanah jarang seperti itrium, skandium , terbium dan lainnya yang bernilai tinggi, namun ekstraksinya masih menantang. Kebutuhan dari LTJ semakin meningkat dan beragam seiringnya perkembangan teknologi. LTJ dapat dikatakan berharga karena sangat dibutuhkan guna perkembangan teknologi di dunia, contohnya itrium kemudian skandium dapat digunakan untuk merekayasa material dengan mengingkatkan sifat mekanik dan termalnya, lalu terbium bisa digunakan sebagai generator turbin angin. Ekstraksi LTJ ini tentu mempunyai tantangan tersendiri untuk dilakukan seperti sulitnya untuk mengetahui berbagai parameter yang perlu dioptimalkan Oleh karena itu, disini ingin diketahui bagaimana cara mengoptimalkan ekstraksi LTJ dari abu terbang batubara dengan metode fusi alkali dan pelindian asam. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode ekstraksi yang efisien dan ekonomis. Metodologi yang digunakan melibatkan tahap fusi alkali dengan Na2CO3 untuk menurunkan titik leleh dan memudahkan terbentuknya lapisan poros dalam matriks silikat sehingga LTJ yang terjebak dapat larut dalam pelindian asam. Karakterisasi dilakukan dengan XRF, XRD, SEM dan ICP-MS untuk menganalisis kandungan logam tanah jarang dalam sampel sebelum dan sesudah proses ekstraksi. Pada proses Pelindian Asam – Fusi Alkali didapatkan kondisi terbaik menggunakan Na2CO3 dengan rasio padat/padat 1/1, selama 30 menit dengan temperatur 820ºC untuk fusi alkali. Lalu temperatur 80ºC selama 1 jam dengan rasio padat/cair 1/40 dan kecepatan pengadukan 400 rpm untuk pelindian asam yang menghasilkan persen ekstraksi Total LTJ 32,7%, LTJ ringan 34,9

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2502070045

Keyword
abu terbang batu bara ekstraksi fusi alkali logam tanah jarang pelindian asam