(0721) 8030188    [email protected]   

Analisis Perbandingan Waktu Konsolidasi Perbaikan Tanah Metode Prefabricated Vertical Drain (PVD) dengan Geostructure Vacuum System (GVS) Pada Tanah Lunak (Studi Kasus: Proyek PIK 2 Ekstension)


Proyek PIK 2 Ekstension merupakan wilayah pengembangan pantai, yang sebelumnya merupakan wilayah rawa-rawa dan lahan tidak terpakai, kemudian dimanfaatkan menjadi kawasan yang akan berkontribusi terhadap perkembangan kota. Sehingga dalam pembangunannya terdapat permasalahan tanah, permasalahan tersebut merupakan tanah lunak yang mempunyai permeabilitas yang rendah. Upaya perbaikan tanah yang dilakukan pada Proyek PIK 2 Ekstension yaitu dengan metode geostructure vacuum system (GVS). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas metode percepatan konsolidasi tanah lunak menggunakan geostructure vacuum system (GVS) dan metode preloading dengan prefabricated vertical drain (PVD) pada proyek pengambangan PIK 2 Ekstension. Proses analisis yang dilakukan pada penilitian ini yaitu menganalisis kondisi tanah sebelum perkuatan dan setelah adanya perkuatan dengan melakukan perbandingan 2 metode yaitu metode preloading yang dikombinasikan dengan Prefabricater Vertical Drain (PVD) dan metode vakum (GVS), dengan melakukan pengoptimalan pada metode PVD menggunakan variasi pola segitiga dan pola segiempat dengan spasi pemasangan sebesar 0,5 m, 1 m, dan 1,5 m menggunakan metode analitik dan elemen hingga (Plaxis 2D). Variasi pola dan jarak pemasangan PVD juga dievaluasi, dengan hasil optimal diperoleh pada pola pemasangan segitiga dengan jarak 0,5 m, menghasilkan penurunan sebesar 1,084 m dengan lama waktu penurunan selama 135 hari pada derajat konsolidasi 96,5%. Dimana, pada hasil monitoring settlement plate GVS menghasilkan penurunan sebesar 103,3 cm dalam waktu 154 hari dengan derajat konsolidasi 96,5% saat tekanan vakum dilakukan, lama waktu tersebut dikarenakan saat pelaksaan vakum, pompa vakum sempat mati sehingga menyababkan waktu penurunan konsolidasi menjadi terhambat selama 26 hari. Terdapat penurunan akibat beban platform setinggi 2 m menghasilkan penurunan sebesar 13,6 cm, sehingga penurunan total terjadi sebesar 116,9 cm. Hal tersebut menjadikan metode PVD dapat mempercepat sampai 446 kali lipat daripada perbaikan preloading, sedangkan dengan GVS mampu mempercepat sebanyak 391 kali lipat daripada perbaikan tanah preloading. Proses penurunan air pori menggunakan metode PVD terjadi sesuai dengan beban timbunan yang diberikan, sehingga penurunan air pori terjadi secara perlahan. Sedangkan pada metode vakum berdasarkan hasil monitoring piezometer pada kedalaman 12 m penurunan tekanan air pori yang semula sebesar 128,62 kPa menjadi 53,131 kPa selama 154 hari. Hal tersebut menjadikan kedua metode perbaikan tanah GVS maupun PVD sama-sama efektif, hanya saja penggunaan vakum menjadikan waktu penurunan lebih cepat karena adanya tekanan tambahan dan distribusi tekanan efektif yang lebih efisien dibandingkan metode PVD.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2502050074

Keyword
Perkuatan Tanah PVD GVS Penurunan