Estimasi Konsentrasi SO2, NO2 dan PM10 Melalui Pendekatan Data Penginderaan Jauh (Studi Kasus: Provinsi Daerah Khusus Jakarta)
Polusi udara merupakan masalah serius, terutama di kota besar seperti Jakarta. Pemantauan kualitas udara sangat penting namun, jumlah stasiun pemantauan kualitas udara milik DKI Jakarta saat ini tidak sebanding degan luas wilayahnya. Satelit saat ini dapat digunakan untuk melakukan pemantauan kualitas udara ambien dengan cakupan spasial yang luas. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengestimasi konsentrasi SO₂, NO₂, dan PM₁₀ menggunakan data penginderaan jauh dan in situ. Identifikasi konsentrasi SO₂, NO₂, dan PM₁₀ dilakukan melalui pengukuran in situ dari SPKUA dan data penginderaan jauh menggunakan citra satelit Sentinel-5P (untuk SO₂ dan NO₂) serta MODIS Terra and Aqua (untuk PM₁₀). Evaluasi hasil pengukuran konsentrasi dari data penginderaan jauh terhadap pengukuran in situ dilakukan dengan metode korelasi dan estimasi konsentrasi polutan pada ground level digunakan regresi linear sederhana. Hasil identifikasi Konsentrasi menunjukkan tren yang berbeda sesuai lokasi dan menunjukkan fluktuasi bulanan dengan tren umum penurunan pada Desember, Januari, dan Maret. Evaluasi menunjukkan korelasi terbaik pada NO₂, sementara SO₂ menunjukkan korelasi lemah. Hasil estimasi konsentrasi SO₂ 22,272-30,265 µg/m³, NO₂ 11,936-18,040 µg/m³ dan PM₁₀ 46,146-64,840 µg/m³. Koefisien korelasi untuk parameter SO₂ di Jakarta dari kedua metode pengukuran kurang baik sehingga, penginderaan jauh untuk SO₂ sebaiknya tidak digunakan langsung. Hasil model regresi linear sederhana tetap layak digunakan untuk mengestimasi konsentrasi polutan pada lokasi tanpa stasiun pemantauan.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2502050025
Keyword
Penginderaan Jauh Analisis Spasial Korelasi Regresi Linear Regresi Linear Sederhana