Karakterisasi Biochar dari Limbah Huller (Sekam) Padi Sebagai Amelioran
Pada Lahan Hutan Terdegradasi
Degradasi lahan kehutanan menjadi isu yang meluas dikarenakan terjadinya
penebangan liar, pembukaan lahan, dan kebakaran hutan yang menyebabkan
penurunan produktivitas lahan kehutanan. Biochar dapat berpotensi dijadikan
bahan untuk memperbaiki lahan-lahan kehutanan yang terdegradasi. Limbah
biomassa salah satunya sekam padi sangat melimpah dan sangat potensial untuk
dijadikan biochar. Fungsi biochar ini memungkinkan pemulihan ekosistem dengan
meningkatkan sifat fisik dan kimia tanah, menambah unsur hara pada tanaman,
mampu memperbaiki tanah (terutama tanah masam) serta meningkatkan
produktivitasnya. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis karakteristik
biochar sekam padi yang meliputi rendemen, kadar air, pH, C-Organik, dan unsur
hara makro (K, Ca, Mg) & mikro (Na), serta menentukan suhu dan waktu terbaik
dalam pembuatan biochar dengan suhu 300 ℃ dan 500 ℃ dan waktu 1, 2, dan 3
jam. Hasil penelitian menunjukkan pada suhu 300 ℃ secara umum memiliki
karakteristik terbaik untuk hasil kadar air, pH, C-Organik dan unsur hara dibanding
pada suhu 500 ℃. Suhu terbaik dalam pembuatan biochar sekam padi adalah pada
suhu 300 ℃ dengan waktu pirolisis 1 jam. Pada kondisi ini, biochar masih memiliki
kandungan mineral seperti natrium, kalium, magnesium, dan kalsium, kadar air
serta kadar C-Organik yang lebih tinggi, sehingga sangat ideal digunakan sebagai
amelioran tanah untuk meningkatkan produktivitas lahan.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2502050013
Keyword
Sekam Padi Biochar Amelioran Biomassa Hutan