Analisis Dampak Asidifikasi dan Eutrofikasi pada Industri Tahu "X" di Desa Karang Sari dengan Metode Life Cycle Assessment (LCA)
Industri tahu merupakan bagian dari usaha kecil, dan menengah (UKM) yang berkembang di Indonesia dengan memberikan keuntungan dari segi ekonomi sekaligus menghadirkan tantangan berupa limbah yang dihasilkan. Salah satu contoh adalah industri tahu “X” yang terletak di Desa Karang Sari, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, yang berdiri sejak tahun 2013. Peningkatan konsumsi ini mendorong pertumbuhan industri tahu, namun juga menghasilkan dampak lingkungan, terutama dalam bentuk limbah padat dan cair. Limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi tahu dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, termasuk asidifikasi dan eutrofikasi. Asidifikasi terjadi akibat pengasaman air yang disebabkan oleh emisi gas SO2 dan NOx, sementara eutrofikasi disebabkan oleh peningkatan kadar nutrisi, terutama nitrogen, dalam ekosistem perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak lingkungan dari industri tahu menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA) dengan pendekatan gate to gate. Dampak asidifikasi terbesar pada proses penggilingan dengan 2,84 kg SO2eq dan terkecil pada proses pencucian dengan 0,30 kg SO2eq, baik untuk SO2eq maupun NOx, dimana dampak SO2eq dari NOx terbesar pada penggilingan 1,02 kg SO2eq dan terkecil pada pencucian 0,11 kg SO2eq. Dampak eutrofikasi limbah cair dari COD terbesar terjadi pada proses pengepresan 0,15 kg PO4eq dan terkecil pada pencucian 0,01 kg PO4eq. Dampak eutrofikasi dari total nitrogen limbah cair terbesar juga pada pengepresan 0,07 kg PO4eq dan terkecil pada pencucian 0,00 kg PO4eq.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2502040003
Keyword
asidifikasi eutrofikasi industri tahu life cycle assessment