Identifikasi Bidang Gelincir Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Dipole-Dipole (Studi Kasus: Tebing Rawan Longsor B Kabupaten Pesawaran)
Provinsi Lampung merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang rentan terhadap
longsor, salah satunya yaitu Kabupaten Pesawaran. Kabupaten Pesawaran terkenal
dengan pariwisata alamnya seperti Pantai Sari Ringgung, Pantai Klara, dan Pantai
Dewi Mandapa yang dapat diakses melalui jalan Way Ratai. Kondisi alam berupa
perbukitan disekitar jalan Way Ratai dinilai memiliki potensi terjadinya longsor
yang dapat mengakibatkan tertutup akses jalan utama menuju daerah pariwisata
tersebut. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
struktur bawah permukaan dan juga bidang gelincir guna mengidentifikasi potensi
terjadinya longsor. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode
geolistrik konfigurasi dipole-dipole dengan panjang lintasan sebesar 128 meter
menggunakan 33 elektroda dengan spasi jarak 4 meter. Pengolahan data pada
penelitian ini menggunakan software res2dinv dengan melibatkan pemodelan
inversi least square untuk memperoleh penampang bawah permukaan yang
memiliki variasi nilai resistivitas sebesar 7,27 Ωm, 13,3 Ωm, 24,4 Ωm, 44,6 Ωm,
81,7 Ωm, 149 Ωm, 274 Ωm, dan 501 Ωm. Berdasarkan hasil pengolahan struktur
bawah permukaan memiliki 6 lapisan batuan yaitu lempung, lanau, alluvium, batu
pasir, basalt, dan sekis. Bidang gelincir diduga berada pada kedalaman 28 meter
dengan volume longsoran sebesar ±38.912 m3 dan daerah penelitian diprediksi
memiliki lereng yang terjal, sehingga memiliki potensi terjadi longsor yang tinggi,
terutama saat musim hujan.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2502010007
Keyword
Longsor Bidang gelincir Geolistrik Landslide Slip fields Geoelectric