PEMANFAATAN INSAR UNTUK PEMANTAUAN LAND SUBSIDENCE DI KOTA DUMAI, PROVINSI RIAU TAHUN 2015-2023
Kota Dumai berpotensi terhadap banjir, cuaca ekstrim, gelombang ekstrim, dan abrasi. Letak Kota Dumai yang berada di hulu sungai dan pesisir laut meningkatkan kerentanan terhadap banjir rob setiap tahun dan berdampak pada terganggunya aktivitas masyarakat. Dinas PUPR Kota Dumai menilai banjir rob disebabkan oleh penurunan muka tanah dan penyedotan air bawah tanah. Sehingga, diduga terdapat indikasi penurunan muka tanah di Kota Dumai yang berdampak pada meningkatnya frekuensi banjir rob. Fokus penelitian ini menentukan nilai koherensi, mengetahui estimasi nilai penurunan muka tanah, dan menganalisis persebaran subsidence yang terjadi di Kota Dumai tahun 2015-2023. Studi ini sebagai langkah awal mitigasi dampak yang ditimbulkan akibat land subsidence di Kota Dumai. Metode SBAS-InSAR digunakan dengan interferogram citra ascending (2015–2023) dan descending (2020-2023) dari satelit Sentinel 1-A, diolah dengan perangkat lunak LiCSBAS. Data Line of Sight (LOS) mempertimbangkan koreksi troposfer (GACOS) untuk mengurangi kesalahan akibat pengaruh atmosfer. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata subsidence di Kota Dumai dari 2015-2023 sebesar -9 mm/tahun dan nilai subsidence tertinggi mencapai -21,7 mm/tahun di Kecamatan Dumai Kota. Penyebaran land subsidence dominan tersebar di seluruh kecamatan di Kota Dumai, terutama di tengah Kota Dumai bagian pesisir. Hasil interferogram ascending menunjukkan rata-rata koherensi 0,155 dan descending 0,182, tergolong rendah karena Kota Dumai memiliki area vegetasi cukup luas dan lebat, dimana vegetasi lebat menyebabkan hamburan sinyal tidak sempurna saat dipantulkan kembali.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2501300006
Keyword
Land Subsidence, InSAR, Sentinel-1, Line of Sight