Implementasi Balanced Scorecard Pada Evaluasi Kinerja Instalasi Farmasi Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro Dalam
Perspektif Bisnis Internal
Instalasi farmasi rumah sakit merupakan suatu unit di rumah sakit yang memiliki tanggung jawab dalam mengembangkan pelayanan kefarmasian di bidang pelayanan kesehatan masyarakat secara paripurna. Kualitas kinerja di instalasi farmasi memiliki peran penting dalam proses pelayanan pasien rumah sakit yang hampir seluruhnya berhubungan dengan obat-obatan. Pengukuran suatu kinerja dari instalasi farmasi adalah hal yang penting dalam menjamin kualitas dari pelayanan pasien di rumah sakit. Balanced Scorecard merupakan salah satu jenis pengukuran kinerja yang berfokus pada 4 perspektif, yaitu keuangan, pelanggan, bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran. Metode Penelitian ini berfokus pada perspektif bisnis internal Balanced Scorecard yang mencangkup dispensing time, kepatuhan formularium, persentase peresepan antibiotik, persentase obat rusak dan kadaluarsa, serta persentase obat mati. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan sumber data retrospektif dari data gudang kefarmasian dan sumber data prospektif dari data resep pasien JKN. Hasil penelitian menunjukkan nilai indikator dispensing time resep obat racikan (26,3 menit) dan resep obat non racikan (13,9 menit), kepatuhan Formularium Nasional (93,89%), persentase obat kadaluarsa atau rusak (4,35%), persentase stok mati (0,89%), dan persentase penggunaan antibiotik (9,01%). Dari penelitian ini, Indikator yang memiliki penilaian memenuhi standar yang telah ditetapkan adalah dispensing time dan persentase penggunaan antibiotik. Sedangkan, indikator yang memiliki penilaian tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan adalah kepatuhan Formularium Nasional, persentase obat kadaluarsa atau rusak, dan persentase stok mati.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2501240001
Keyword
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Kinerja Balanced Scorecard Perspektif Bisnis Internal