(0721) 8030188    [email protected]   

ANALISIS RISIKO K3 PADA PROSES PENAMBANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) PADA PT. X TRIWULAN 2 TAHUN 2024


Sektor pertambangan saat ini menjadi salah satu sektor utama yang menggerakkan roda perekonomian Indonesia. Salah satu perusahaan pertambangan batubara di Indoensia adalah PT.X di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Proses penambangan batubara merupakan salah satu rangkaian dari business process yang terjadi di PT. X yang memiliki risiko tinggi yang dapat terjadi sewaktu-waktu dan dapat menimbulkan kerugian baik secara materi maupun non materi. Dalam upaya meningkatkan dan menjaga produktivitas serta meningkatkan budaya keselamatan di perusahaan yang masih memiliki masalah dalam pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja, maka implementasi keselamatan dan Kesehatan kerja perlu dioptimalkan untuk menghindari,mengurangi, dan atau menghilangkan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja atau kerugian yang lainnya. Berdasarkan hasil investigasi K3 dan menurut data bulanan yang didapatkan dari perusahaan, setiap bulannya selalu terjadi kecelakaan saat proses penambangan overburden maupun batubara berlangsung. Oleh karena itu, dilakukan analisis untuk mengidentifikasi kecelakaan kerja serta aspek-aspek penyebabnya dan mengetahui tingkat risiko bahaya sehingga dapat dilakukan saran perbaikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Dari setiap proses penambangan yang ada didalam PT.X, akan dilakukan identifikasi terhadap tiaptiap risiko yang kemungkinan terjadi didalam proses produksi perusahaan yang kemudian akan dilakukan penilaian terhadap severity,occurrence, dan detection yang didapatkan dari hasil kuesioner dari tiap responden, kemudian dilakukan perhitungan nilai Risk Priority Number (RPN), melakukan brainstorming untuk mengetahui root cause of risk untuk mengambil tindakan terbaik guna meminimalisir risiko kecelakaan yang dapat terjadi. Hasil identifikasi yang didapatkan dengan melakukan diskusi serta pengamatan dilapangan terhadap tiaptiap risiko yang dapat terjadi didalam proses penambangan, didapatkan 16 potensi risiko yang kemungkinan besar dapat terjadi. Berdasarkan hasil perhitungan nilai RPN yang ada, didapatkan 4 potensi risiko dengan nilai RPN terbesar yang dapat terjadi yakni, unit HD/DT bertabrakan dengan unit yang lain saat hauling OB/Batubara dengan nilai 236, unit HD/DT bertabrakan dengan unit yang lain saat dumping OB/Batubara dengan nilai 199, kemudian unit HD/DT rebah saat hauling OB/Batubara diangka 192, dan yang terakhir unit HD/DT rebah saat dumping OB/Batubara dengan nilai RPN 184. Dari data penelitian yang didapatkan untuk menghindari, mengurangi, serta menghilangkan potensi risiko yang ada diberikan usulan dengan melakukan perawatan jalan, melakukan perawatan area disposal, stockpile, dunphopper, melakukan forum group discussion terkait K3, meningkatkan keterampilan agent SHE, memberikan reward kepada individu/perusahaan yang menjaga kesehatan dan keselamatan kerja.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2501220008

Keyword
penambangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja FMEA