Analisis Timbulan Sampah Kiriman Dan Perencanaan Trash Floating di Sungai Way Belau, Kecamatan Teluk Betung Timur, Bandar Lampung
Permasalahan lingkungan yang diakibatkan oleh pembuangan sampah secara sembarangan sangat meresahkan masyarakat setempat. Permasalahan ini terjadi di Pulau Pasaran dimana sampah masuk dari Sungai Way Belau dan berakhir di area perairan dan area mangrove sekitar Pulau Pasaran. Sampah ini bersumber dari sampah-sampah penduduk area aliran air dan sampah kiriman. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu dilakukan analisis masuknya sampah kiriman sebagai langkah awal dalam penanganan sampah di Sungai Way Belau. Pengukuran timbulan sampah dilakukan melalui sampling berdasarkan SNI 19-3964-1994 selama sebulan, dimana pelaksanaan dilakukan 2 kali dalam seminggu. Metode pengambilan sampah menggunakan jaring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata timbulan sampah yang masuk ke Sungai Way Belau yaitu 19,33 kg /hari. Tinggi rendahnya timbulan sampah di lokasi penelitian dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti lebar sungai, jaring yang digunakan, cuaca, lokasi pengambilan sampel, dan aktivitas masyarakat di sekitarnya. Komponen komposisi sampah terbanyak sampai terkecil dimulai dari sampah organik (47%), sampah plastik (34%), B3 (8,11%), tekstil (7,17%), kertas (2,17%), karet (1,71%), kaca (0,28%), dan sampah logam (0,08%). Trash floating merupakan alat yang akan dirancang untuk menghalau masuknya sampah sungai ke laut. Rencana anggaran biaya dalam pembuatan trash floating di Sungai Way Belau dengan lebar 8 m membutuhkan biaya sebesar Rp. 8.898.420.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2501210020
Keyword
Pulau Pasaran Sungai Way Belau komposisi timbulan trash floating