Analisis Kehilangan Air (Water Losses) Menggunakan Epanet 2.2 (Studi Kasus Zona 075 Pdam Way Rilau Daerah Pelayanan Teluk Betung Selatan)
Peningkatan jumlah penduduk di suatu kota dapat mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan air namun ketersediaannya terbatas. Kota Bandar Lampung merupakan salah satu kota terpadat dengan distribusi air yang belum merata terutama di Zona 075 Kecamatan Teluk Betung Selatan, sehingga terjadi kehilangan air yang mengakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan air bersih. Oleh karena itu dibutuhkan analisis untuk mengevaluasi kinerja jaringan distribusi air setelah terjadinya kehilangan air menggunakan perangkat lunak Epanet 2.2. Kehilangan air dapat dihitung secara kuantitatif namun tidak dapat dimodelkan secara langsung. Oleh sebab itu digunakan debit aktual untuk mengidentifikasi lokasi atau titik terjadinya kehilangan air. Hasil evaluasi jaringan distribusi air di Kecamatan Teluk Betung Selatan tahun 2023 dengan 3.625 SR yaitu terjadinya kehilangan air sebesar 25%, dimana debit produksi sebesar 41 l/s dan debit konsumsi sebesar 30,91 l/s. Sedangkan debit kebutuhan diperoleh dari hasil penjumlahan kebutuhan domestik dan non domestik dengan hasil debit kebutuhan sebesar 40,90 l/s. Debit konsumsi dan debit kebutuhan yang dihasilkan menyeybabkan tidak terpenuhinya konsumsi pelanggan zona 075 Kecamtan Teluk Betung Selatan. Selanjutnya dari hasil output Epanet 2.2 terdapat beberapa pipa yang belum memenuhi kriteria desain yaitu terdapat 8 titik bertekanan tinggi akibat perbedaan elevasi dan fluktuasi pemakaian air, 11 pipa memiliki kecepatan yang rendah akibat diameter pipa yang tidak sesuai serta nilai head loss yang tinggi pada 12 pipa akibat diameter pipa tidak sesuai. Oleh karena itu dapat dilakukan perbaikan dengan mengganti diameter pipa dan penambahan katup.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2412270003
Keyword
Air Bersih Jaringan Distribusi Epanet 2.2 Kebutuhan Air Kehilangan Air