(0721) 8030188    [email protected]   

ANALISIS KESTABILAN LERENG MENGGUNAKAN DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DAN VALIDASI LAPANGAN MENGGUNAKAN METODE SLOPE MASS RATING (SMR), ANALISIS KINEMATIK, DAN Q-SLOPE PADA DAERAH TANJUNGKARANG TIMUR, KEDATON, DAN SEKITARNYA


View/Open

Author
RIFQY IQBAL, FACHRI F

Advisor
ZAKI, HILMAN, S.T., M.T.

Koleksi
Teknik Geologi

Publisher


Daerah penelitian berada pada delapan kecamatan di wilayah Kota Bandar Lampung yang meliputi Kecamatan Labuhan Ratu, Kedaton, Enggal, Tanjungkarang Pusat, Tanjungkarang Timur, Telukbetung Utara, Telukbetung Selatan, dan Telukbetung Timur. Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandar Lampung pada tahun 2020, kerugian akibat bencana tanah longsor di Kota Bandar Lampung mencapai 127,280 miliar rupiah. Pemetaan daerah yang berpotensi mengalami longsor diharapkan dapat mendorong upaya mitigasi bencana longsor secara cepat, tepat, dan akurat. Penelitian ini menerapkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk melakukan analisis kestabilan lereng berdasarkan empat parameter utama kemiringan lereng, Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), jenis batuan, dan curah hujan. Untuk menilai kestabilan lereng di daerah penelitian ini, analisis geoteknik diperlukan metode Rock Mass Rating (RMR) digunakan untuk mengklasifikasikan massa batuan pada lereng, sedangkan metode Slope Mass Rating (SMR) dan Q-Slope berguna untuk memperkirakan kestabilan lereng batuan dan memberikan rekomendasi untuk sudut lereng maksimum. Analisis ini berujuan memetakan daerah kestabilan lereng, mengidentifikasi klasifikasi massa batuan pada lereng, kestabilan lereng,serta mengkorelasi antara hasil peta kestabilan lereng dengan validasi lapangan. Hasil dari analisis AHP menunjukkan pada daerah penelitian memiliki persebaran kawasan kestabilan lereng dengan kawasan indeks bahaya rendah seluas 21,26 Km2 , kawasan indeks bahaya sedang seluas 14,52 Km2 , dan kawasan indeks bahaya tinggi seluas 0,32 Km2 . Hasil pengolahan data lapangan pada kawasan indeks bahaya sedang (RI-1, RI-2, dan RI-4), kawasan indeks bahaya tinggi (RI-3), klasifikasi RMR yang didapatkan berada pada kelas III dengan bobot nilai berkisar 61-80 dengan deskripsi baik. Nilai SMR pada Lereng RI-1, RI-2, dan RI-4 termasuk kedalam kelas sangat buruk (0-20), pada lereng RI-3 termasuk ke dalam kelas sedang (40-60). Hasil Q-Slope stability chart pada lereng aktual dengan kondisi semua lereng dalam keadaan tidak stabil. Setelah mendapatkan hasil dari perhitungan rekomendasi lereng didapatkan sudut rekomendasi pada lereng RI-1, RI-2, RI-3, dan RI-4 yaitu 490 , 220 , 520 , 490 . Berdasarkan hasil peta kestabilan lereng dengan validasi lapangan, pada kawasan indeks kelas rendah tidak didapatkan lereng, Pada kawasan indeks kelas sedang didapatakan kestabilan lereng tidak stabil. Pada kawasan indeks kelas tinggi didapatkan kestabilan lereng tidak stabil.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2410180007

Keyword
Kestabilan Lereng SIG RMR SMR Q-Slope