ANALISIS KESTABILAN LERENG MENGGUNAKAN DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DAN VALIDASI LAPANGAN MENGGUNAKAN METODE SLOPE MASS RATING (SMR), ANALISIS KINEMATIK, DAN Q-SLOPE PADA DAERAH TANJUNGKARANG TIMUR, KEDATON, DAN SEKITARNYA
Daerah penelitian berada pada delapan kecamatan di wilayah Kota Bandar
Lampung yang meliputi Kecamatan Labuhan Ratu, Kedaton, Enggal,
Tanjungkarang Pusat, Tanjungkarang Timur, Telukbetung Utara, Telukbetung
Selatan, dan Telukbetung Timur. Berdasarkan informasi dari Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandar Lampung pada tahun 2020,
kerugian akibat bencana tanah longsor di Kota Bandar Lampung mencapai 127,280
miliar rupiah. Pemetaan daerah yang berpotensi mengalami longsor diharapkan
dapat mendorong upaya mitigasi bencana longsor secara cepat, tepat, dan akurat.
Penelitian ini menerapkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk
melakukan analisis kestabilan lereng berdasarkan empat parameter utama
kemiringan lereng, Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), jenis batuan,
dan curah hujan. Untuk menilai kestabilan lereng di daerah penelitian ini, analisis
geoteknik diperlukan metode Rock Mass Rating (RMR) digunakan untuk
mengklasifikasikan massa batuan pada lereng, sedangkan metode Slope Mass
Rating (SMR) dan Q-Slope berguna untuk memperkirakan kestabilan lereng batuan
dan memberikan rekomendasi untuk sudut lereng maksimum. Analisis ini berujuan
memetakan daerah kestabilan lereng, mengidentifikasi klasifikasi massa batuan
pada lereng, kestabilan lereng,serta mengkorelasi antara hasil peta kestabilan lereng
dengan validasi lapangan. Hasil dari analisis AHP menunjukkan pada daerah
penelitian memiliki persebaran kawasan kestabilan lereng dengan kawasan indeks
bahaya rendah seluas 21,26 Km2
, kawasan indeks bahaya sedang seluas 14,52 Km2
,
dan kawasan indeks bahaya tinggi seluas 0,32 Km2
. Hasil pengolahan data lapangan
pada kawasan indeks bahaya sedang (RI-1, RI-2, dan RI-4), kawasan indeks bahaya
tinggi (RI-3), klasifikasi RMR yang didapatkan berada pada kelas III dengan bobot
nilai berkisar 61-80 dengan deskripsi baik. Nilai SMR pada Lereng RI-1, RI-2, dan
RI-4 termasuk kedalam kelas sangat buruk (0-20), pada lereng RI-3 termasuk ke
dalam kelas sedang (40-60). Hasil Q-Slope stability chart pada lereng aktual dengan
kondisi semua lereng dalam keadaan tidak stabil. Setelah mendapatkan hasil dari
perhitungan rekomendasi lereng didapatkan sudut rekomendasi pada lereng RI-1,
RI-2, RI-3, dan RI-4 yaitu 490
, 220
, 520
, 490
. Berdasarkan hasil peta kestabilan
lereng dengan validasi lapangan, pada kawasan indeks kelas rendah tidak
didapatkan lereng, Pada kawasan indeks kelas sedang didapatakan kestabilan lereng
tidak stabil. Pada kawasan indeks kelas tinggi didapatkan kestabilan lereng tidak
stabil.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2410180007
Keyword
Kestabilan Lereng SIG RMR SMR Q-Slope