(0721) 8030188    [email protected]   

Identifikasi Pola Sebaran Permukiman Kumuh Berbasis Geographically Weight Regression (GWR) Studi Kasus: Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung


Perumahan dan permukiman merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat penting dalam peningkatan harkat dan martabat manusia serta mutu kehidupan yang sejahtera, namun ketidakcukupan dalam penyediaan perumahan yang layak dapat mengakibatkan berbagai masalah sosial dan ekonomi yang luas serta mengancam kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat. Kumuh adalah gambaran tentang sikap dan tingkah laku yang rendah dilihat dari standar hidup dan penghasilan yang berakibat pada kondisi perumahan yang buruk, penduduk yang terlalu padat serta fasilitas penduduk yang kurang memadai. Sebaran permukiman kumuh di suatu wilayah dapat dianalisis menggunakan sistem informasi geografis sebagai strategi inovatif untuk memvisualisasikan informasi geospasial secara akurat, memungkinkan analisis yang lebih mendalam dan berbasis data untuk mendukung pengambilan keputusan. Penelitian ini menggunakan metode Geographically Weighted Regression (GWR). Geographically Weighted Regression (GWR) merupakan analisis statistik yang memungkinkan peneliti untuk mengevaluasi variasi spasial dalam hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas, dengan menggunakan fungsi kernel Fixed Gaussian untuk memberikan pembobotan yang konstan di seluruh lokasi penelitian, sehingga dapat memahami hubungan spasial yang kompleks dan berbeda-beda di setiap lokasi. Berdasarkan pengolahan data pada tujuh indikator dan 16 parameter kumuh yang ditetapkan dalam Permen PUPR No. 14 tahun 2018 Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung terdapat lima kelurahan yang dikategorikan kumuh ringan dengan titik sebaran permukiman kumuh yang tersebar di berbagai lokasi tanpa konsentrasi yang jelas. Hasil model Geographically Weighted Regression (GWR) menunjukkan bahwa variabel independent (X) dan variabel dependent (Y) mencerminkan hubungan yang kompleks dengan variabel X11 memiliki koefisien tertinggi yaitu 0.213830. Hasil model GWR dalam tabel ANOVA menunjukkan nilai f hitung lebih kecil dari nilai f tabel yang berarti model GWR tidak memberikan peningkatan signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa model GWR bukan alternatif yang baik dalam analisis permukiman kumuh. Kata Kunci: Perumahan dan permukiman, Sebaran permukiman kumuh, Geographically Weighted Regression (GWR)

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2410040023

Keyword
Perumahan dan permukiman Sebaran permukiman kumuh