Identifikasi Pola Sebaran Permukiman Kumuh Berbasis Geographically Weight Regression (GWR) Studi Kasus: Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung
Perumahan dan permukiman merupakan kebutuhan dasar manusia yang
sangat penting dalam peningkatan harkat dan martabat manusia serta mutu
kehidupan yang sejahtera, namun ketidakcukupan dalam penyediaan perumahan
yang layak dapat mengakibatkan berbagai masalah sosial dan ekonomi yang luas
serta mengancam kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat. Kumuh adalah
gambaran tentang sikap dan tingkah laku yang rendah dilihat dari standar hidup dan
penghasilan yang berakibat pada kondisi perumahan yang buruk, penduduk yang
terlalu padat serta fasilitas penduduk yang kurang memadai. Sebaran permukiman
kumuh di suatu wilayah dapat dianalisis menggunakan sistem informasi geografis
sebagai strategi inovatif untuk memvisualisasikan informasi geospasial secara
akurat, memungkinkan analisis yang lebih mendalam dan berbasis data untuk
mendukung pengambilan keputusan. Penelitian ini menggunakan metode
Geographically Weighted Regression (GWR). Geographically Weighted
Regression (GWR) merupakan analisis statistik yang memungkinkan peneliti untuk
mengevaluasi variasi spasial dalam hubungan antara variabel terikat dan variabel
bebas, dengan menggunakan fungsi kernel Fixed Gaussian untuk memberikan
pembobotan yang konstan di seluruh lokasi penelitian, sehingga dapat memahami
hubungan spasial yang kompleks dan berbeda-beda di setiap lokasi. Berdasarkan
pengolahan data pada tujuh indikator dan 16 parameter kumuh yang ditetapkan
dalam Permen PUPR No. 14 tahun 2018 Kecamatan Panjang, Kota Bandar
Lampung terdapat lima kelurahan yang dikategorikan kumuh ringan dengan titik
sebaran permukiman kumuh yang tersebar di berbagai lokasi tanpa konsentrasi
yang jelas. Hasil model Geographically Weighted Regression (GWR)
menunjukkan bahwa variabel independent (X) dan variabel dependent (Y)
mencerminkan hubungan yang kompleks dengan variabel X11 memiliki koefisien
tertinggi yaitu 0.213830. Hasil model GWR dalam tabel ANOVA menunjukkan
nilai f hitung lebih kecil dari nilai f tabel yang berarti model GWR tidak
memberikan peningkatan signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa model
GWR bukan alternatif yang baik dalam analisis permukiman kumuh.
Kata Kunci:
Perumahan dan permukiman, Sebaran permukiman kumuh,
Geographically Weighted Regression (GWR)
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2410040023
Keyword
Perumahan dan permukiman Sebaran permukiman kumuh