Analisis Scouring Jalur Pipa Bawah Laut Transmisi Air Baku Pulau Pisang Pada Perairan Pesisir Barat Lampung
Pulau Pisang, yang terletak di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, menghadapi kebutuhan mendesak akan air bersih. Penduduk setempat saat ini bergantung pada sumur bor dan sumur gali yang menghasilkan air dengan kandungan kapur tinggi, yang berdampak buruk bagi kesehatan. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah memutuskan untuk memasang pipa bawah laut yang menyalurkan air baku dari sumber air Siring Liwa ke Pulau Pisang. Pipa ini akan dipengaruhi oleh arus dan gelombang laut, yang dapat menyebabkan masalah struktural seperti scouring dan freespan. Scouring adalah fenomena erosi dasar laut di sekitar pipa yang dapat merusak integritas dan operasional pipa. Erosi ini dapat menyebabkan pipa kehilangan dukungan dari dasar laut, menghasilkan bentang bebas (freespan) yang meningkatkan risiko kerusakan material akibat kelelahan (fatigue).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis scouring di sepanjang jalur pipa bawah laut, termasuk kedalaman maksimum (Sd), lebar maksimum (w), dan laju propagasi (St) scouring. Metode penelitian mencakup perhitungan numerik ilmiah untuk mengidentifikasi parameter-parameter yang memengaruhi scouring dan freespan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedalaman dan lebar maksimum scouring dipengaruhi oleh faktor non-dimensi "Uc" /"Uc+Uw" dan KC. Laju propagasi (St) scouring menentukan waktu pembentukan scouring yang akan menyebabkan terjadinya freespan. Perhitungan frekuensi pada pipeline dilakukan untuk mengetahui keadaan pipa pasca fenomena scouring terhadap frekuensi vortex shedding dan frekuensi alami pipa.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2410030016
Keyword
Pulau Pisang Pesisir Barat Pipa Bawah Laut Scouring Vortex