Studi Desain Struktur Gedung Beton Bertulang 20 Lantai dengan Sistem Ganda Tahan Gempa Berbasis Kinerja dengan Analisis Nonlinear Static Procedure (Pushover Analysis) dan Nonlinear Time History Analysis
Peningkatan jumlah penduduk ini berbanding lurus juga dengan kebutuhan akan tempat
tinggal namun berbanding terbalik dengan ketersedian lahan. Tempat tinggal dikategorikan
sebagai kebutuhan primer dimana kebutuhan primer adalah hal utama yang harus dipenuhi
sebelum memenuhi kebutuhan sekunder ataupun tersier. Salah satu solusi untuk mengatasi
keterbatasan akan lahan yakni dengan pembangunan tempat tinggal susun bertingkat baik
itu berbentuk rumah susun sederhana (rusuna) ataupun apartemen. Dalam perencanaan
sebuah struktur gedung tentunya harus memperhatikan ketentuan ketentuan SNI terkait
perancangan bangunan gedung diantaranya SNI 1726 tahun 2019 untuk analisis bangunan
tahan gempa dan SNI 2847 tahun 2019 untuk tata cara perancangan bangunan tahan gempa.
Dalam penelitian ini dilakukan studi desain struktur gedung berjumlah 20 lantai tahan
gempa berbasis kinerja yang memiliki fungsi sebagai hunian, dimana struktur gedung yang
didesain telah memenuhi ketentuan analisis bangunan tahan gempa pada SNI 1726 tahun
2019. Berdasarkan simpangan terbesar untuk arah x dan arah y pada lantai 9 sebesar 43,978
mm untuk arah x dan 53,449 mm untuk arah y dengan simpangan izin antar lantai sebesar
74,000 mm. Struktur gedung yang didesain juga telah memenuhi P-delta sesuai persyaratan
pada SNI 1726 tahun 2019. P-delta terbesar pada lantai 8 untuk arah x berdasarkan
perhitungan koefisien stabilitas sebesar 0,0452 dan pada lantai 9 untuk arah y berdasarkan
perhitungan koefisien stabilitas sebesar 0,0575. Dalam penelitian ini juga dianalisis terkait
ketidakberaturan horizontal dan ketidakberaturan vertikal, dimana struktur gedung yang
didesain tidak terjadi ketidakberaturan horizontal dan vertikal sesuai persyaratan pada SNI
1726. Dalam penelitian ini dilakukan optimasi pengurangan tulangan geser (sengkang)
berdasarkan hasil dan persyaratan SRPMK dimana optimasi ini divalidasi berdasarakn
analisis nonlinear static procedure (pushover analysis) dan nonlinear time history analysis.
Pada analisis nonlinear static procedure (pushover analysis) Berdasarkan hasil monitored
displacement arah x dan arah y, didapatkan displacement berdasarkan hasil level gempa
DBE arah x senilai 422,958 mm dan berdasarkan hasil level gempa MCER arah x senilai
620,606 mm. Untuk hasil level gempa DBE arah y senilai 475,923 mm dan berdasarkan
hasil level gempa MCER arah y senilai 707,415 mm. Berdasarkan nilai monitored
displacement level gempa DBE arah x dan arah y berada pada level kinerja immediate
occupancy ke life safety, dimana berdasarkan tabel 2-3 pada tabel ASCE 41-17 untuk level
gempa DBE maka hasil monitored displacement yang dihasilkan masih memenuhi batasan
level kinerja pada tabel 2-3 pada ASCE 41-17. Berdasarkan nilai monitored displacement level gempa MCER arah x dan arah y berada pada level kinerja life safety ke collapse
prevention dimana berdasarkan tabel 2-3 pada ASCE 41-17 untuk level gempa DBE maka
hasil monitored displacement yang dihasilkan masih memenuhi batasan level kinerja pada
tabel 2-3 pada ASCE 41-17. Pada analisis nonlinear time history pada level gempa DBE
dari 7 ground motion (data gempa) didapatkan running result berada pada level kinerja
immediate occupancy dan life safety dimana hal ini masih memenuhi ketentuan level
kinerja level gempa DBE, story drift yang terjadi juga masih memenuhi story drift izin
yang ada. Pada level gempa MCER dari 7 ground motion (data gempa) didapatkan running
result berada pada level kinerja life safety ke collapse prevention dimana hal ini masih
memenuhi ketentuan level kinerja level gempa MCER, story drift yang terjadi juga masih
memenuhi story drift izin yang ada.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2410030008
Keyword
Nonlinear Static Procedure Nonlinear Time History Analysis Earthquake Resistant Earthquake Resistant