REDESIGN BANGUNAN JETTY PANTAI KUNJIR KALIANDA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Bagian dari hilir Sungai yang langsung berhubungan dengan laut disebut muara sungai.
Kegunaan muara sungai yaitu sebagai pembuangan debit sungai menuju ke laut. Karena
posisinya yang berada di ujung hilir maka muara sungai harus melewatkan debit dari sungai
tersebut. Terdapat beberapa permasalahan yang sering dialami oleh muara sungai seperti
banyaknya endapan yang menyebabkan alirannya menjadi terhambat. Maka dari itu
diperlukan bangunan pantai yaitu jetty yang dapat mencegah berbagai permasalahan di muara
sungai. Jetty tersebut dibangun dengan tujuan untuk mengurangi pendangkalan yang
diakibatkan oleh sedimentasi yang terbawa dari hulu sungai dan erosi gelombang laut yang
mengendap di mulut muara sungai dan pantai. Bangunan pengaman pantai yang terletak di
pantai kunjir menggunakan batu bolder sebagai bahan lapis lindung. Batu bolder yang
digunakan berasal dari penambangan disekitar wilayah kunjir. Penambangan tersebut
menimbulkan beberapa masalah yang terkait dengan kerusakan lingkungan. Hasil dari
wawancara dengan masyarakat sekitar didapatkan bahwa 9,4% Masyarakat sangat setuju,
39,3% setuju, 32,3% netral, dan 18,8% menjawab tidak setuju. Maka dari itu diperlukan
material alternatif untuk menggantikan batu bolder yang digunakan sebagai material penyusun
utama seperti tetrapod atau batu buatan dolos. Layout dari redesign bangunan jetty pantai
kunjir kalianda adalah tegak lurus pantai dengan panjang bangunan 140 meter. Terdapat
beberapa parameter yang diperlukan saat melakukan redesign bangunan jetty seperti analisis
hindcasting gelombang, analisis pasang susut, koefisien refraksi dan shoaling, sea level rise
serta wave set-up. Perhitungan data tinggi gelombang signifikan dan periode ulang
menggunakan metode weibull dengan kala ulang 50 tahun dengan Hsr sebesar 1,23 m. Tinggi
gelombang yang dipakai berkisar antara 0,20 sampai 0,80 meter. Berdasarkan perhitungan
pasang surut metode Admiralty didapatkan bahwa HHWL sebesar 0,74 meter. Wave Set-Up
yang merupakan kenaikan muka air laut akibat gelombang berkisar antara 0,04 sampai 0,13
meter, serta Sea Level Rise sebesar 0,41 meter. Tinggi elevasi dari bangunan jetty dengan
menentukan run-up berdasarkan jenis lapis lindung yang digunakan sehingga didapatkan
elevasi bangunan berkisar antara 2,0 hingga 3,0 meter. Lebar puncak bangunan sebesar 1,90
meter. Untuk berat dari tetrapod dan dolos yang digunakan seberat 0,5 ton.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2410020032
Keyword
muara jetty kerusakan lingkungan penambangan gelombang