(0721) 8030188    [email protected]   

Analisis Pola Angin Permukaan di Bandara Raden Inten II Serta Tingkat Kejadian Crosswind, Tailwind, dan Headwind Periode Tahun 2011-2021


Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki lebih banyak lautan daripada daratan. Sistem transportasi yang cepat dibutuhkan untuk menghubungkan pulau - pulau tersebut karena tingkat mobilitas penduduk yang tinggi. Oleh karena itu, perjalanan udara adalah pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan ini. Terdapat hubungan yang erat antara kondisi cuaca dan iklim dengan aktivitas penerbangan. Faktor angin adalah komponen meteorologi utama yang dapat mempengaruhi proses penerbangan pada pesawat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola angin permukaan Bandara Raden Inten II selama periode tahun 2011 hingga 2021, menggunakan data arah dan kecepatan angin pada Aerodrome Climatological Sumarry (ACS). Data tersebut diperoleh dari Badan Meteorologi Klmiatologi dan Geofisika (BMKG) yang berlokasi di Bandara Raden Inten II. Studi ini berfokus pada pola pergerakan angin permukaan bandara serta tren frekuensi kejadian crosswind, tailwind, dan headwind. Data ACS akan diolah menggunakan aplikasi WRPLOT untuk mendapatkan grafik windrose, setelahnya akan dilakukan analisis untuk mengetahui pola angin pada permukaan bandara. Dalam mencari grafik tailwind, crosswind, dan headwind akan dilakukan menggunakan rumus vektor angin dalam fisika yang diolah menggunakan software excel. Selain itu data cuaca pada Bandara Raden Inten II dalam kejadian tailwind dalam rentang tahun 2011 - 2021 digunakan untuk melakukan analisis ini. Hasil penelitian menunjukkan pola pergerakan angin pada permukaan Bandara Raden Inten II dominan berhembus dari arah Timur hingga Tenggara dengan kecepatan rata-rata mencapai 7 - 11 knots. Tren pada frekuensi kejadian tailwind meningkat pada bulan Mei hingga Agustus, headwind meningkat dari bulan Desember hingga Februari, sedangkan crosswind kiri dan kanan meningkat pada musim peralihan. Pada crosswind terdapat kecepatan maksimum mencapai 22 knots. Dengan batas kecepatan crosswind yang dapat ditampung oleh pesawat sebesar 35 knots, hal ini bukan menjadi masalah dalam melakukan operasi penerbangan. Berdasarkan batas kecepatan tailwind pada pesawat, penelitian ini terdapat kejadian tailwind dengan kecepatan diatas batas kecepatan tailwind yang dapat ditampung oleh pesawat dalam operasi penerbangan. Tren pada frekuensi kejadian tailwind meningkat pada musim kemarau.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2410010112

Keyword
angin take off landing crosswind headwind tailwind