Zonasi Daerah Rawan Bencana Tsunami Berdasarkan Pemodelan Run-Up Tsunami Di Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung
Kota Bandarlampung merupakan salah satu wilayah pesisir Indonesia yang memiliki risiko
bencana tsunami yang tinggi. Dengan historis pada tahun 1883 saat Gunung Krakatau
meletus dan Kemudian bencana tsunami kembali lagi terjadi pada tahun 2018 akibat letusan
Gunung Anak Krakatau menjadikan peringatan sekaligus ancaman serius bagi wilayah
pesisir Kota Bandarlampung khususnya Kecamatan Teluk Betung Selatan yang terletak
juga di sesar semangko. Oleh karena itu, diperlukannya kajian analisis untuk melihat zonasi
daerah rawan bencana tsunami di pesisir Kecamatan Teluk Betung Selatan untuk membuat
mitigasi dalam bencana tsunami melalui pemodelan run-up tsunami dengan skema yang
berbeda-beda. Dengan menggunakan metode analisis kuantitatif melalui sumber data yang
konkrit dan terbaru serta data berupa model angka-angka yang akan diolah untuk
menghasilkan kesimpulan. Output yang dihasilkan dari pemodelan ini yaitu luasan inudasi
yang terjadi akibat tsunami dan zonasi wilayah terdampak gelombang tsunami yang
didapatkan dari hasil pemodelan run-up tsunami yang diolah dengan model builder pada
software ArcMap 10.8. Terdapat enam skenario ketinggian run up tsunami yaitu 0,5 meter,
1 meter, 2 meter, 4 meter, 8 meter, dan 16 meter. Zonasi bahaya tsunami yang dihasilkan
pada ketinggian tsunami 0,5 m adalah 11,18 Ha dengan jarak run-up tsunami 0,01 - 0,48
km. Untuk tsunami 1 m menghasilkan luasan zonasi bahaya tsunami 25,20 Ha dengan jarak
run-up 0,03 - 0,49 km. Pada skenario tsunami 2 m menghasilkan jarak run-up 0,06 - 0,51
km dengan total luasan zonasi bahaya tsunami 27,52 Ha. Untuk skenario tsunami 4 m
menghasilkan luasan zonasi bahaya tsunami 41,66 Ha dan jarak run-up tsunami sejauh 0,10 - 1,03 km. Pada skema tsunami 8 m menghasilkan jarak run-up tsunami pada garis pantai
sejauh 0,77 km hingga 1,89 km dengan total luasan zonasi bahaya tsunami 126,48 Ha. Dan
untuk skenario terakhir tsunami 16 m menghasilkan jarak run-up tsunami pada garis pantai
sejauh 0,94 km hingga 2,72 km dengan total luasan zonasi bahaya tsunami 162,88 Ha. Hasil
zonasi wilayah bahaya bencana tsunami yang telah diteliti dapat menjadi masukan atau
saran bagi stakeholder terkait sebagai bahan untuk membuat strategi mitigasi bencana
tsunami khususnya di daerah pesisir Kecamatan Teluk Betung Selatan.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2410010088
Keyword
Run-up Tsunami Inundasi Zonasi Wilayah Tata Guna Lahan Tsunami