Analisis Biaya Persediaan Material Besi Beton Dengan Teknik Material Requirement Planning Pada Bangunan Gedung Konstruksi
		
		
		
			Pengadaan material merupakan salah suatu proses utama dalam proyek konstruksi, proses 
ini berbentuk kegiatan mengadakan bahan atau material yang berperan sebagai penunjang 
pembangunan proyek konstruksi serta memerlukan biaya yang cukup besar. Kekosongan 
material saat pelaksanaan proyek mempengaruhi waktu penyelesaian suatu pekerjaan dan 
dapat menambah biaya persediaan. Jika persediaan material terlalu banyak maka ruang 
penyimpanan yang dibutuhkan lebih besar dan material dapat mengalami penyusutan 
sehingga mengakibatkan peningkatan biaya persediaan. Oleh karena itu, perlu manajemen 
pengadaan material sehingga pembangunan proyek dapat terencana dan terlaksana secara 
efektif serta efisien. Penelitian ini bertujuan menganalisis biaya material besi beton pada 
salah satu bangunan gedung institusi pendidikan dengan teknik Material Requirement 
Planning (MRP). Teknik ini merupakan salah satu cara manajemen pengadaan material 
yang memilliki 4 langkah mendasar, yaitu explosion, netting, lotting dan offsetting. Pada 
langkah lotting digunakan 4 teknik dalam penelitian ini, yaitu Lot For Lot (LFL), Economic 
Order Quantity (EOQ), Period Order Quantity (POQ) dan Fix Period Requirement (FPR). 
Hasil analisis MRP menunjukkan total biaya persediaan material besi beton dari tiap teknik 
lotting, yaitu LFL, EOQ, POQ dan FPR secara berurutan sebesar Rp. 1.880.574.142,86, 
Rp. 1.862.097.650,49, Rp. 1.860.451.531,87 dan Rp. 1.857.842.244,59. Persentase selisih 
total biaya persediaan dari masing-masing teknik lotting, yaitu 1,22% teknik LFL, 0,23% 
teknik EOQ, 0,14% teknik POQ dan 0,00% teknik FPR. Oleh karena itu, teknik lotting 
yang menghasilkan total biaya persediaan material besi beton yang paling ekonomis adalah 
teknik FPR. 
			URI 
			
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2410010050 
			Keyword 
			
pengadaan lotting FPR biaya persediaan