(0721) 8030188    [email protected]   

Analisis Biaya Persediaan Material Besi Beton Dengan Teknik Material Requirement Planning Pada Bangunan Gedung Konstruksi


Pengadaan material merupakan salah suatu proses utama dalam proyek konstruksi, proses ini berbentuk kegiatan mengadakan bahan atau material yang berperan sebagai penunjang pembangunan proyek konstruksi serta memerlukan biaya yang cukup besar. Kekosongan material saat pelaksanaan proyek mempengaruhi waktu penyelesaian suatu pekerjaan dan dapat menambah biaya persediaan. Jika persediaan material terlalu banyak maka ruang penyimpanan yang dibutuhkan lebih besar dan material dapat mengalami penyusutan sehingga mengakibatkan peningkatan biaya persediaan. Oleh karena itu, perlu manajemen pengadaan material sehingga pembangunan proyek dapat terencana dan terlaksana secara efektif serta efisien. Penelitian ini bertujuan menganalisis biaya material besi beton pada salah satu bangunan gedung institusi pendidikan dengan teknik Material Requirement Planning (MRP). Teknik ini merupakan salah satu cara manajemen pengadaan material yang memilliki 4 langkah mendasar, yaitu explosion, netting, lotting dan offsetting. Pada langkah lotting digunakan 4 teknik dalam penelitian ini, yaitu Lot For Lot (LFL), Economic Order Quantity (EOQ), Period Order Quantity (POQ) dan Fix Period Requirement (FPR). Hasil analisis MRP menunjukkan total biaya persediaan material besi beton dari tiap teknik lotting, yaitu LFL, EOQ, POQ dan FPR secara berurutan sebesar Rp. 1.880.574.142,86, Rp. 1.862.097.650,49, Rp. 1.860.451.531,87 dan Rp. 1.857.842.244,59. Persentase selisih total biaya persediaan dari masing-masing teknik lotting, yaitu 1,22% teknik LFL, 0,23% teknik EOQ, 0,14% teknik POQ dan 0,00% teknik FPR. Oleh karena itu, teknik lotting yang menghasilkan total biaya persediaan material besi beton yang paling ekonomis adalah teknik FPR.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2410010050

Keyword
pengadaan lotting FPR biaya persediaan