(0721) 8030188    [email protected]   

Studi Desain Struktur Gedung Beton Bertulang 20 Lantai dengan Sistem Ganda Tahan Gempa Berbasis Kinerja dengan Analisis Nonlinear Static Procedure (Pushover Analysis) dan Nonlinear Time History Analysis


Peningkatan jumlah penduduk ini berbanding lurus juga dengan kebutuhan akan tempat tinggal namun berbanding terbalik dengan ketersedian lahan. Tempat tinggal dikategorikan sebagai kebutuhan primer dimana kebutuhan primer adalah hal utama yang harus dipenuhi sebelum memenuhi kebutuhan sekunder ataupun tersier. Salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan akan lahan yakni dengan pembangunan tempat tinggal susun bertingkat baik itu berbentuk rumah susun sederhana (rusuna) ataupun apartemen. Dalam perencanaan sebuah struktur gedung tentunya harus memperhatikan ketentuan ketentuan SNI terkait perancangan bangunan gedung diantaranya SNI 1726 tahun 2019 untuk analisis bangunan tahan gempa dan SNI 2847 tahun 2019 untuk tata cara perancangan bangunan tahan gempa. Dalam penelitian ini dilakukan studi desain struktur gedung berjumlah 20 lantai tahan gempa berbasis kinerja yang memiliki fungsi sebagai hunian, dimana struktur gedung yang didesain telah memenuhi ketentuan analisis bangunan tahan gempa pada SNI 1726 tahun 2019. Berdasarkan simpangan terbesar untuk arah x dan arah y pada lantai 9 sebesar 43,978 mm untuk arah x dan 53,449 mm untuk arah y dengan simpangan izin antar lantai sebesar 74,000 mm. Struktur gedung yang didesain juga telah memenuhi P-delta sesuai persyaratan pada SNI 1726 tahun 2019. P-delta terbesar pada lantai 8 untuk arah x berdasarkan perhitungan koefisien stabilitas sebesar 0,0452 dan pada lantai 9 untuk arah y berdasarkan perhitungan koefisien stabilitas sebesar 0,0575. Dalam penelitian ini juga dianalisis terkait ketidakberaturan horizontal dan ketidakberaturan vertikal, dimana struktur gedung yang didesain tidak terjadi ketidakberaturan horizontal dan vertikal sesuai persyaratan pada SNI 1726. Dalam penelitian ini dilakukan optimasi pengurangan tulangan geser (sengkang) berdasarkan hasil dan persyaratan SRPMK dimana optimasi ini divalidasi berdasarakn analisis nonlinear static procedure (pushover analysis) dan nonlinear time history analysis. Pada analisis nonlinear static procedure (pushover analysis) Berdasarkan hasil monitored displacement arah x dan arah y, didapatkan displacement berdasarkan hasil level gempa DBE arah x senilai 422,958 mm dan berdasarkan hasil level gempa MCER arah x senilai 620,606 mm. Untuk hasil level gempa DBE arah y senilai 475,923 mm dan berdasarkan hasil level gempa MCER arah y senilai 707,415 mm. Berdasarkan nilai monitored displacement level gempa DBE arah x dan arah y berada pada level kinerja immediate occupancy ke life safety, dimana berdasarkan tabel 2-3 pada tabel ASCE 41-17 untuk level gempa DBE maka hasil monitored displacement yang dihasilkan masih memenuhi batasan level kinerja pada tabel 2-3 pada ASCE 41-17. Berdasarkan nilai monitored displacement level gempa MCER arah x dan arah y berada pada level kinerja life safety ke collapse prevention dimana berdasarkan tabel 2-3 pada ASCE 41-17 untuk level gempa DBE maka hasil monitored displacement yang dihasilkan masih memenuhi batasan level kinerja pada tabel 2-3 pada ASCE 41-17. Pada analisis nonlinear time history pada level gempa DBE dari 7 ground motion (data gempa) didapatkan running result berada pada level kinerja immediate occupancy dan life safety dimana hal ini masih memenuhi ketentuan level kinerja level gempa DBE, story drift yang terjadi juga masih memenuhi story drift izin yang ada. Pada level gempa MCER dari 7 ground motion (data gempa) didapatkan running result berada pada level kinerja life safety ke collapse prevention dimana hal ini masih memenuhi ketentuan level kinerja level gempa MCER, story drift yang terjadi juga masih memenuhi story drift izin yang ada.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409300122

Keyword
Earthquake Resistant Nonlinear Static Procedure Nonlinear Time History Analysis Performance Based Design