Pemodelan Hidrodinamika dan Pemetaan Awal Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) di Perairan Selat Sunda, Provinsi Lampung
Peningkatan jumlah penduduk yang semakin pesat memberikan dampak sangat besar pada peningkatan kebutuhan energi terkhususnya di Indonesia. Namun terdapat kendala serius dalam usaha pemenuhan kebutuhan tersebut, yaitu ketersediaan energi fosil yang menjadi bahan bakar utama di sebagian besar pembangkit listrik yang semakin menipis. Dengan kondisi topografi Indonesia yang merupakan salah satu negara kepulauan terbesar dengan total luas lautan hampir 6 juta km2 serta memiliki panjang garis pantai kurang lebih sekitar 81.000 kilometer, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar terhadap pengembangan energi arus, gelombang, pasang surut air laut dalam pembangunan energi terbarukan sebagai upaya penting dalam pemenuhan kebutuhan energi terbarukan dengan mengeksplorasi sumber energi non konvensional dari laut. Salah satu perairan dengan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) terbesar adalah Selat Sunda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Memodelkan pola arus di perairan Selat Sunda Provinsi Lampung menggunakan software Delft-3D, mengetahui potensi Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) di perairan Selat Sunda Provinsi Lampung, serta melakukan pemetaan awal terkait wilayah yang berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) di perairan Selat Sunda. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah dalam 3 titik observasi penelitian yaitu di daerah Kuala Jaya, Pulau Rimaubalak dan Pulau Sangiang. Perairan Pulau Sangiang dianggap tepat dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTA) karena memiliki nilai arus yang besar dengan arus rata-rata sebesar 0,858 m/s dan arus maksimal sebesar 4,771 m/s pada tahun 2023 lalu arus rata-rata sebesar 0,938 m/s dan arus maksimal sebesar 5,203 m/s pada tahun 2024. Lalu dalam pemanfaatan turbin sebagai pembangkit listrik, turbin gorlov dianggap cocok untuk dikembangkan sebagai PLTAL di Perairan Selat Sunda karena pada tahun 2023 menghasilkan daya sebesar 10642,66kW, sedangkan pada tahun 2024 menghasilkan daya maksimal sebesar 21285,31 kW dengan efisiensi hanya sebesar 36,52%. Berbeda dengan turbin darrieus yang pada tahun 2023 hanya menghasilkan daya sebesar 9131,18 kW, sedangkan pada tahun 2024 menghasilkan daya maksimal sebesar 18262,36 kW dengan efisiensi mencapai 45,05%.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409300115
Keyword
Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut Pasang Surut Arus Laut Turbin Energi Listrik