(0721) 8030188    [email protected]   

Identifikasi Tipologi Kawasan Permukiman Pinggiran Kota Berdasarkan Aspek Sosial, Ekonomi dan Fisik di Kecamatan Kemiling


Perkembangan pada permukiman suatu wilayah dapat terjadi dikarenakan munculnya permukiman-permukiman baru yang dibangun untuk memenuhi dari peningkatan jumlah penduduk yang kemudian memiliki dampak terhadap peningkatan kebutuhan perumahan. Akibatnya muncul pergeseran fungsi kawasan perkotaan ke daerah pinggiran. Hal ini terjadi dikarenakan tingkat kebutuhan lahan yang tinggi di wilayah perkotaan, namun harga lahan semakin sulit dan mahal, kemudian munculah kecenderungan warga memilih dan membangun permukiman di wilayah pinggiran kota. Seiring berjalannya waktu wilayah Kota Bandar Lampung banyak peralihan penggunaan lahan terutama di Kecamatan Kemiling, perubahan lahan RTH mencapai 60% yang berupa hutan rakyat dan hutan kemasyarakatan lahan seluas ±302,27 ha berubah menjadi perkebunan warga, tanah terbuka yang bersifat sementara, dan perumahan, sementara ada tutupan lahan baru seluas 9,31 ha sehingga keselurahan lahan RTH publik yang berkurang mencapai ±292,96 ha. Hal ini membuat perkembangan wilayah Kecamatan Kemiling yang cukup pesat baik dari aspek pembangunan maupun kependudukan. Wilayah pinggiran kota memiliki karakteristik morfologi yang beragam, namun masih relatif lebih sederhana dibandingkan dengan karakteristik morfologi kawasan perkotaan. Namun, dengan kehadiran campuran pendatang, penduduk asli, dan penduduk yang berkomuter dari perkotaan dan menetap di daerah pinggiran kota, memunculkan berbagai kepentingan dan praktik sehingga menjadikan morfologi kawasan pinggiran kota semakin kompleks. Perkembangan permukiman pada Kecamatan Kemiling tentunya berbeda secara tipologi. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan beberapa faktor seperti faktor fisik maupun sosial dan ekonomi. Tipologi kawasan permukiman pinggiran kota penting untuk diketahui dikarenakan dapat berpengaruh kepada rencana pengembangan suatu kawasan di masa depan, kemudian tipologi permukiman dapat berpengaruh pada penyediaan sarana dan prasarana lain. Maka dari itu penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana bentuk tipologi kawasan permukiman pinggiran kota di Kecamatan Kemiling. Metode yang digunakan pada penelitian kali ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan melakukan analisis kuantitatif, analisis kepadatan penduduk dan kepadatan bangunan (BCR) dari hasil kuesioner yang didapatkan dari masyarakat Kecamatan Kemiling. Kemudian dilanjutkan dengan analisis hirarki klaster untuk merumuskan tipologi permukiman di kawasan pinggiran kota, terdapat 4 klaster yang terbentuk dari 32 blok kawasan permukiman di Kecamatan Kemiling. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi pemerintah maupun developer pengembangan untuk kawasan permukiman tentang bagaimana karakteristik dari masing-masing klaster yang terbentuk di Kecamatan Kemiling.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409300113

Keyword
Permukiman, Tipologi Permukiman, Pinggiran Kota