Pengaruh Beban Hidrodinamika Terhadap Kestabilan Pada Pipa Bawah Laut Studi Kasus Pembangunan Penyediaan Air Baku di Pulau Pisang
Penyediaan kebutuhan air bersih terutama untuk air minum merupakan suatu hal yang penting untuk masyarakat Pulau Pisang. Air pada sumur gali yang terletak disekitar pantai terindikasi air payau sehingga tidak dapat dikonsumsi sebagai air minum. Untuk menangani permasalahan tersebut dilakukan pekerjaan pembangunan penyediaan air baku di Pulau Pisang dengan menggunakan pipa bawah laut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perencanaan desain dimulai dengan pemilihan ketebalan pipa, mendapatkan nilai kestabilan vertikal dan horizontal, serta perbandingan kestabilan dengan dan tanpa pemberat (armor). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan evaluasi dalam perencanaan desain pipa bawah laut dan juga sebagai kajian akademis mengenai pipa bawah laut bermaterial HDPE yang saat ini masih terbatas di Indonesia. Dalam penelitian ini juga menggunakan metodologi yang sangat prosedural, dimana dalam proses penelitian ini menggunakan standar internasional yang sudah disepakati dan melalui proses penelitian dan uji laboratorium yang panjang. Pada kedalaman -13.3 m sebesar 15.8 bar, Hoop Stress pada tangensial pipa sebesar 8.658 MPa, menyesuaikan kebutuhan Pressure Nominal dan tekanan internal beserta Hoop Stress, didapatkan pemilihan tebal pipa adalah pipa berspesifikasi PN20 berdiameter 6 inci, dengan ukuran OD 160 mm dan tebal 14.6 mm. Analisis stabilitas vertikal didapatkan hasil kestabilan vertikal tanpa pemberat (armor) sebesar 0.317 dengan berat terendam pipa 498.837 N/m dan hasil kestabilan vertikal dengan pemberat (armor) sebesar 0.084 dan berat terendam pipa sebesar 2.46×103 N/m, Analisis ini menunjukkan bahwa pipa itu «stable». Untuk pipa yang tidak menggunakan pemberat (armor) mendapatkan beban hidrodinamika puncak sebesar 637.065 kg/s2 pada arah horizontal (Fy’) dan 412.158 kg/s2 pada arah vertikal (Fz’). pipa yang sudah ditambahkan pemberat (armor) dengan berat 200 kg menerima beban hidrodinamika puncak sebesar 550.62 kg/s2 pada arah horizontal (Fy’) dan 366.774 kg/s2 pada arah vertikal (Fz’). Diharapkan penelitian ini dapat menjadi dorongan agar penyediaan air bersih di seluruh pelosok negeri dan pemerataan pembangunan dapat tercapai dengan prosedur dan proses yang baik.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409300099
Keyword
Pipa Bawah Laut, HDPE, Desain, Air Bersih