Analisis Pengaruh Limbah Ampas Kopi Sebagai Bahan Substitusi Agregat Halus Pada Mortar Geopolimer
Pertumbuhan pesat Indonesia dalam sektor konstruksi telah meningkatkan
permintaan akan beton, yang berdampak pada peningkatan produksi semen
portland. Produksi semen menghasilkan emisi CO2 yang signifikan, berkontribusi
terhadap pemanasan global. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, bahan
pengganti semen seperti geopolimer mulai diperkenalkan. Bahan-bahan yang
digunakan seperti limbah yang berasal dari limbah oragnik, beberapa limbah yang
telah digunakan sebagai campuran geopolimer yaitu ampas tebu. Selain itu limbah
organik juga berasal dari kopi yang disebabkan adanya beberapa tempat penjualan
kopi. Dalam pembuatan mortar geopolimer, abu terbang batubara sering digunakan
sebagai bahan prekursor utama yang diaktifkan oleh larutan alkali seperti NaOH.
Penelitian ini mengkaji penggunaan limbah ampas kopi yang telah melalui proses
pirolisis pada suhu 350°C sebagai bahan substitusi abu terbang pada pembuatan
mortar geopolimer. Variasi substitusi abu terbang dengan biochar kopi sebesar 5%,
10%, 15%, dan 20% diuji untuk mengetahui pengaruhnya terhadap nilai kuat tekan
mortar pada umur 7, 14, dan 28 hari. Uji karakterisasi material dilakukan
menggunakan metode SEM, XRD, dan XRF untuk mengetahui komposisi kimia
dan struktur kristal material. Uji kuat tekan, flow test dan uji vicat needle juga
dilakukan guna mengetahui sifat mekanis pada mortar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan K2O yang tinggi dalam biochar
kopi menyebabkan penurunan kuat tekan, terutama pada substitusi 20%, di mana
kuat tekan menurun hingga 3,49 MPa. Kandungan K2O ini berkontribusi pada
retakan yang terjadi pada mortar. Meskipun demikian, mortar geopolimer dengan
substitusi biochar kopi memiliki potensi untuk digunakan pada proyek konstruksi,
khususnya yang berada di bawah air, seperti pelabuhan dan jembatan, karena
material ini menunjukkan peningkatan sifat mekanis dengan proses curing yang
tepat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa biochar kopi dapat digunakan sebagai
bahan pengganti abu terbang, namun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk
mengoptimalkan kinerjanya dan memastikan standar yang tepat untuk aplikasi di
lapangan.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409300044
Keyword