(0721) 8030188    [email protected]   

Zonasi Wilayah Bahaya Tsunami Dengan Pemodelan Run-Up Tsunami (Studi Kasus : Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung)


Kota Bandar Lampung merupakan salah satu kawasan pesisir yang berpotensi terdampak bencana tsunami, salah satunya yaitu Kecamatan Panjang. Karena wilayahnya berada di zona subduksi lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, Sesar Semangko, atau gunung Anak Krakatau. Oleh karena itu, diperlukannya penelitian mengenai tingkat bahaya melalui pemodelan run-up dengan enam skenario untuk dapat memberikan gambaran bahaya tsunami di Kawasan Pesisir Kota Bandar Lampung khususnya Kecamatan Panjang. Dengan menggunakan metode analisis kuantitatif dimana fenomena dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat yang akan diolah untuk menghasilkan kesimpulan. Output dari pemodelan yang telah dilakukan adalah luasan genangan inundasi tsunami dan maksimal gelombang tsunami yang didapatkan dengan memasukkan data input, yaitu DEMNAS, morfologi, tata guna lahan, serta garis pantai yang akan menghasilkan peta zonasi bahaya tsunami dengan indeks bahaya tsunami yang mengacu pada Perka BNPB No.12 Tahun 2012. Terdapat enam skenario ketinggian run-up tsunami yaitu 0,5 meter, 1 meter, 2 meter, 4 meter, 8 meter, dan 16 meter. Zonasi bahaya tsunami yang dihasilkan dari skema ketinggian 0,5 meter adalah 13,26 Ha dengan run-up sejauh 30,16 – 182,91 meter. Pada skema ketinggian 1 meter adalah 46,06 Ha dengan run-up sejauh 53,26 – 293,07 meter. Pada skema ketinggian 2 meter adalah 106,13 Ha dengan run-up sejauh 79,92 – 479,24 meter. Skema ketinggian 4 meter adalah 312,5 Ha dengan run-up sejauh 116,05 – 843,70 meter. Skema ketinggian 8 meter adalah 571,74 Ha dengan run-up sejauh 190,60 – 1.269,57. Dan skema ketinggian 16 meter adalah 701,57 Ha dengan run-up sejauh 208,38 – 1.739,45 meter. Hasil zonasi wilayah bahaya bencana tsunami yang telah diteliti dapat menjadi saran atau masukan terhadap pemangku kepentingan yang terkait untuk mempertimbangkan sebagai bahan acuan untuk membuat strategi mitigasi bencana tsunami khususnya di Kawasan Pesisir Kecamatan Panjang.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409280003

Keyword
DEMNAS, Guna Lahan, Tsunami, Zonasi Bahaya, Run-up