LIFE CYCLE ASSESSMENT PADA PERBAIKAN JALAN DENGAN OVERLAY MENGGUNAKAN WARM MIX ASPHALT DI PROVINSI LAMPUNG
Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Lampung tahun 2022 melaporkan sekitar 391,985 km atau 23,05% infrastruktur jalan mengalami kerusakan. Penggunaan aspal campuran panas (HMA) sebagai perbaikan jalan memerlukan temperatur produksi yang tinggi mengakibatkan peningkatan konsumsi energi, biaya bahan bakar dan efek (GHG) yang dihasilkan. Oleh karena itu dampak lingkungan dari penggunaan perkerasan jalan tidak boleh diabaikan. Zat aditif ditambahkan pada campuran untuk menurunkan temperatur pencampuran sehingga penyebutan campuran menjadi aspal campuran hangat (WMA). Dalam menganalisis potensi penghematan dampak lingkungan menggunakan LCA. Data inventaris didapatkan dari studi literatur penelitian terdahulu. LCA dilakukan berdasarkan pendekatan gate to gate yang hanya mencakup proses pencampuran di asphalt mixing plant (AMP). Penelitian ini ditujukan guna mengetahui potensi pengurangan energi, penghematan konsumsi bahan bakar, pengurangan GHG, dan penghematan total biaya pada alternatif penggunaan WMA pada perbaikan jalan provinsi di Provinsi Lampung. Lima jenis alternatif WMA yang dipertimbangkan yakni WMA dengan zat tambahan Asphamin, Advera, LEA, Sasobit, dan Asphaltan. Hasil studi kasus menunjukkan semua jenis WMA mampu menghemat energi yang dibutuhkan, menghemat konsumsi energi, menghemat konsumsi bahan bakar, dan menghemat GHG yang dihasilkan, menurunkan GHG dan menghemat total biaya pada perbaikan jalan. WMA dengan zat aditif LEA dianggap sebagai alternatif paling ramah lingkungan dan paling besar dalam mengehemat total biaya dengan potensi pengurangan GHG dan penghematan total biaya sebesar 13,22% dibanding HMA.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409270004
Keyword
Life Cycle Assessment Overlay Energi Gas Rumah Kaca