(0721) 8030188    [email protected]   

Pemanfaatan Satelit Himawari-9 untuk Analisis Kondisi Atmosfer Saat Kejadian Hujan Es Kecamatan di Natar, Lampung Selatan (Studi Kasus 17 Desember 2022)


Hujan es merupakan fenomena ekstrem yang sangat jarang terjadi di indonesia. Pada tanggal 17 Desember 2022 terjadi hujan lebat disertai dengan hujan es di wilayah Kecamatan Natar, Lampung Selatan sekitar pukul 08:00 UTC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi cuaca permukaan dan kondisi atmosfer lapisan atas sebelum, saat, dan sesudah terjadi hujan es di Kecamatan Natar pada 17 Desember 2022. Penelitian ini memanfaatkan data citra satelit Himawari-9 pada berbagai kanal, meliputi kanal 3, 5, 7, 10, 11, 13, 15, dan 16. Selain itu, data pengamatan meteorologi permukaan yang mencakup suhu, kelembapan, curah hujan, serta kecepatan angin. Data diolah menggunakan Satellite Animation dan Interactive Diagnosis (SATAID) dengan metode Numerical Weather Prediction (NWP) dan metode Red-Green-Blue (RGB). Hasil analisis menunjukkan suhu puncak awan di Kecamatan Natar saat kejadian hujan es mencapai -73°C. Pada wilayah tersebut menunjukkan bahwa awan cumulonimbus mengindikasikan adanya pertumbuhan vertikal awan yang signifikan. Berdasarkan data observasi, hujan es terjadi pada kondisi atmosfer yang tidak stabil, perubahan signifikan dalam waktu 10 menit, seperti penurunan suhu sebesar 7°C, peningkatan kelembapan 33%, peningkatan curah hujan 7 mm, dan peningkatan kecepatan angin 7 knot sebelum kejadian. Berdasarkan hasil kajian dengan citra satelit dengan metode RGB, terpantau awan konvektif yang terbentuk merupakan awan cumulonimbus yang tinggi dan tebal dengan kandungan kristal es. Untuk kondisi atmosfer pada lapisan atas yang diamati indeks stabilitas Convective Available Potential Energy (CAPE) saat kejadian hujan es pukul 08.20 UTC sebesar 1050 joule/kg yang dikategorikan tidak stabil.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409260153

Keyword
Himawari-9 Hujan es SATAID Cumulonimbus CAPE