Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Awar-awar (Ficus septica Burm. f) dan Uji Aktivitas Antiinflamasi secara In Vitro
Tumbuhan awar-awar (Ficus septica Burm. f) biasa digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi inflamasi. Inflamasi atau peradangan merupakan respon biologis yang berguna untuk melindungi diri serta untuk mempercepat penyembuhan jaringan tubuh yang terluka. Inflamasi yang diobati dengan obat sintetis oral, khususnya antiinflamasi non steroid (AINS) seringkali menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan, seperti tukak peptik, penurunan imunitas terhadap infeksi, osteoporosis, gangguan ginjal, dan anemia. Efek samping ini meningkat akibat dosis tinggi dan penggunaan jangka panjang, sehingga obat berbasis bahan alam dan pemberian rute topikal dapat menjadi alternatif untuk mengurangi efek samping tersebut. Pemberian obat secara topikal dapat meningkatkan bioavaibilitas dengan menghindari first-pass metabolism. Salah satu sediaan yang banyak disukai adalah gel. Gel dipilih sebagai sediaan topikal karena memiliki keunggulan dalam hal penetrasi dan kenyamanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisikokimia dan stabilitas sediaan gel ekstrak etanol daun awar-awar serta menguji aktivitas antiinflamasinya secara in vitro. Formulasi sediaan gel ekstrak daun awar-awar dibuat dalam 4 formula, yaitu F0 (0%), F1 (1,5%), F2 (3%), dan F3 (4,5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa F0, F1, dan F3 sesuai dengan karakteristik dan persyaratan gel yang baik. Pada F2, hasil menunjukkan sediaan tidak homogen. Pada uji stabilitas pH, F1, F2, dan F3 tidak stabil dalam penyimpanan. Uji aktivitas antiinflamasi menggunakan metode penghambatan denaturasi protein dengan pembanding produk komersil gel natrium diklofenak. Hasil menunjukkan bahwa F1, F2, dan F3 memiliki potensi antiinflamasi, dengan aktivitas terbesar terdapat pada F3 yaitu 92,20
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409250285
Keyword
Ficus septica Burm. f, gel, antiinflamasi, in vitr