Analisis Konsentrasi Sulfur Dioksida (SO2) Di Udara Ambien Pada Kawasan Terminal Rajabasa Bandar Lampung
Layanan transportasi seperti terminal umumnya didominasi oleh kendaraan jenis bus. Kendaraan ini menggunakan solar sebagai bahan bakarnya dimana sulfur dalam solar akan membentuk SO2 di udara yang dapat menimbulkan dampak negatif untuk kesehatan manusia. Terminal Rajabasa merupakan terminal induk utama di Kota Bandar Lampung. Kawasan terminal sebagai pusat kegiatan transportasi memiliki potensi menurunya kualitas udara yang tinggi. Oleh sebab itu, dengan adanya aktivitas transportasi yang terjadi di Terminal Rajabasa Bandar Lampung peniliti akan menganalisis konsentrasi polutan SO2 pada kawasan tersebut, menganalisis tingkat kualitas udara ambien berdasarkan nilai ISPU dan menentukan pola penyebaran polutan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini mengacu pada SNI 7119-7:2017. Berdasarkan penelitian yang di lakukan, konsentrasi tertinggi di titik 4 sebesar 63,97 μg/m3 dan terendah di titik 6 sebesar 14,37 μg/m3 sehingga merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelengaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup konsentrasi SO2 masih berada di bawah baku mutu. Dihitung berdasarkan nilai ISPU konsentrasi SO2 tertinggi memiliki nilai 42,34 yang dimana masih berada pada rentang 0 – 50 sehingga memiliki kategori yang baik. Hasil pemetaan pola persebaran polutan SO2 menunjukkan perbedaan garis dan warna kontur dimana mengacu pada tingkat dari sebaran polutan tertinggi dan terendah. Berdasarkan peta pola sebaran SO2, pengukuran pada sore hari terbilang lebih pekat di beberapa titik dari pada pengukuran pada waktu lainnya.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409250270
Keyword
terminal rajabasa ISPU kualitas udara SO2