(0721) 8030188    [email protected]   

Perancangan Lanskap Jalan Way Lubuk Pahoman Berbasis Motif Budaya Lampung Suku Saibatin


Sejak zaman kolonial Hindia Belanda, Kecamatan Teluk Betung telah memiliki peran penting sebagai pusat perekonomian dan dianggap sebagai kota tua bersejarah di Lampung. Sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) 11 poin 4, serta Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 2 Tahun 2019, untuk mempertahankan karakteristik historis kota tua ditengah pesatnya modernisasi, perancangan lanskap jalan dengan pendekatan budaya merupakan aspek utama sebagai identitas kota. Namun, potensi - potensi tersebut juga dihadapkan pada beberapa masalah, seperti hilangnya identitas budaya Lampung akibat transmigrasi, tata ruang yang kurang terorganisir seperti para pedagang di sepanjang jalur trotoar dan parkir liar disepanjang jalur kendaraan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengenali peluang, masalah, dan perancangan lanskap jalan berbasis budaya. Penelitian ini menggunakan metode yang dikembangkan oleh LaGro (2008), yang meliputi tahapan persiapan, inventarisasi, analisis, sintesis, dan konsep desain. Konsep perancangan lanskap Jalan Way Lubuk Pahoman dengan penerapan budaya. Kemudian, I de-ide dasar tersebut dikembangkan untuk membuat desain lanskap jalan yang menghasilkan site plan dan Visualisasi 3D dengan penerapan motif budaya Lampung Suku Saibatin. Kata kunci: Identitas Kota, Kearifan Lokal, Kota Tua Bersejarah, Lanskap Jalan, Suku Saibatin, Warisan Budaya.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409250226

Keyword
Identitas Kota Kearifan Lokal Kota Tua Bersejarah