Perancangan Lanskap Jalan Way Lubuk Pahoman Berbasis Motif Budaya Lampung Suku Saibatin
Sejak zaman kolonial Hindia Belanda, Kecamatan Teluk Betung telah memiliki peran
penting sebagai pusat perekonomian dan dianggap sebagai kota tua bersejarah di
Lampung. Sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) 11 poin 4,
serta Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 2 Tahun 2019, untuk
mempertahankan karakteristik historis kota tua ditengah pesatnya modernisasi,
perancangan lanskap jalan dengan pendekatan budaya merupakan aspek utama sebagai
identitas kota. Namun, potensi - potensi tersebut juga dihadapkan pada beberapa
masalah, seperti hilangnya identitas budaya Lampung akibat transmigrasi, tata ruang
yang kurang terorganisir seperti para pedagang di sepanjang jalur trotoar dan parkir liar
disepanjang jalur kendaraan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengenali
peluang, masalah, dan perancangan lanskap jalan berbasis budaya. Penelitian ini
menggunakan metode yang dikembangkan oleh LaGro (2008), yang meliputi tahapan
persiapan, inventarisasi, analisis, sintesis, dan konsep desain. Konsep perancangan
lanskap Jalan Way Lubuk Pahoman dengan penerapan budaya. Kemudian, I de-ide
dasar tersebut dikembangkan untuk membuat desain lanskap jalan yang menghasilkan
site plan dan Visualisasi 3D dengan penerapan motif budaya Lampung Suku Saibatin.
Kata kunci: Identitas Kota, Kearifan Lokal, Kota Tua Bersejarah, Lanskap Jalan, Suku
Saibatin, Warisan Budaya.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409250226
Keyword
Identitas Kota Kearifan Lokal Kota Tua Bersejarah