Pemodelan Potensi Banjir Rob pada Wilayah Pesisir Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara
Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang memiliki potensi terdampak banjir
rob karena kedua lokasi tersebut berbatasan langsung dengan Selat Malaka yang
memiliki fluktuasi tinggi sehingga menyebabkan kenaikan muka air laut. Wilayah
tersebut juga memiliki laju penurunan muka tanah tertinggi di Pulau Sumatera yang
mencapai 3,975 cm/tahun. Penelitian ini menggunakan formula dan operator
matematis dalam raster calculator untuk menghasilkan output berupa model
genangan banjir rob pada tahun 2024-2028. Parameter yang digunakan dalam
penelitian ini adalah nilai pasang tinggi (HHWL), tren kenaikan muka air laut, dan
laju penurunan muka tanah. Data DEMNAS dipakai untuk melakukan pemodelan
spasial banjir rob dengan menggambarkan keadaan topografi permukaan bumi di
wilayah tersebut. Terdapat enam kecamatan yang berpotensi terdampak banjir rob,
yaitu Kecamatan Medan Belawan, Medan Labuhan, Medan Marelan, Hamparan
Perak, Percut Sei Tuan, dan Pantai Labu. Terdapat 29 desa di pesisir Kota Medan
dan Kabupaten Deli Serdang yang terbagi menjadi dua kategori desa, yaitu desa
banjir rob existing dan desa berpotensi banjir rob. Terdapat 19 desa yang termasuk
desa banjir rob existing dan 10 desa yang termasuk desa berpotensi banjir rob.
Kecamatan Medan Belawan merupakan salah satu kecamatan yang sangat berisiko
terdampak banjir rob, karena seluruh desa di kecamatan tersebut termasuk ke dalam
kategori desa banjir rob existing. Selain itu, Kecamatan Medan Belawan menjadi
kecamatan dengan persentase luas wilayah tergenang banjir rob tertinggi yang
mencapai lebih dari 74%.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409240127
Keyword
banjir rob pesisir pasang surut kenaikan muka air laut penurunan muka tanah