Analisis Gas Rumah Kaca Menggunakan Metode Life Cycle Assessment (LCA) pada Industri Keripik Pisang Shinta di Bandar Lampung
Keripik pisang merupakan salah satu produk unggulan di Provinsi Lampung yang memiliki rasa yang gurih, renyah dan aroma yang khas. Perkembangan industri keripik pisang dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan berupa limbah dan emisi dari aktivitas produksinya. Dampak lingkungan yang dihasilkan salah satunya adalah emisi gas rumah kaca (GRK). Metode life cycle assessment (LCA) dapat digunakan untuk mengidentifikasi besaran dampak emisi GRK yang dihasilkan dari proses produksi keripik pisang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi input dan output dari proses produksi keripik pisang, menganalisis potensi emisi GRK, serta memberikan rekomendasi alternatif perbaikan untuk meminimalisir emisi GRK. Ruang lingkup yang digunakan pada penelitian ini adalah gate to gate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa input produksi keripik pisang terdiri dari pisang, air, minyak goreng dan bumbu. Output yang dihasilkan adalah keripik pisang, limbah cair, limbah padat, serta emisi gas CO2, CH4 dan N2O. Analisis dampak menunjukkan bahwa emisi GRK yang dihasilkan dari proses produksi keripik pisang yaitu sebesar 272,47 kg CO2eq per satu kali produksi. Proses yang menghasilkan emisi tertinggi terdapat pada proses penggorengan dengan total emisi GRK sebesar 266,93 kg CO2eq. Terdapat tiga alternatif perbaikan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak lingkungan, yaitu (1) pemanfaatan pelet kayu sebagai sumber energi bahan bakar pada proses penggorengan, (2) penggunaan vacuum frying pada proses penggorengan dan (3) substitusi penggunaan kompor LPG menjadi kompor induksi.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409240105
Keyword
Gas rumah kaca (GRK) Keripik pisang Life cycle ass