(0721) 8030188    [email protected]   

Analisis Perlindungan Abutmen Jembatan Way Billu Lampung Tengah Akibat Gerusan Lokal dengan Groundsill


Jembatan Way Billu, yang terletak di atas sungai Way Billu merupakan akses penghubung dua kecamatan, yaitu Kecamatan Gunung Sugih dan Kecamatan Kota Gajah di Kabupaten Lampung Tengah. Pada tahun 2021 lalu jembatan ini mengalami keruntuhan yang disebabkan oleh banjir saat hujan deras. Runtuhnya suatu jembatan tidak hanya disebabkan karena kegagalan struktur oleh jembatan itu sendiri, tetapi dapat pula disebabkan karena adanya gerusan yang terjadi pada abutmen jembatan. Hal tersebut terjadi pula pada jembatan Way Billu, di mana pada tahun 2023 lalu, Siahaan melakukan penelitian mengenai gerusan lokal yang terjadi pada abutmen jembatan Way Billu dan hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa kedalaman gerusan lokal yang terjadi pada abutmen kiri yaitu 9,24 m dan pada abutmen kanan 9,47 m. Penelitian ini meneliti mengenai groundsill sebagai upaya untuk mereduksi gerusan lokal pada abutmen jembatan Way Billu dan memiliki tujuan untuk mengetahui berapa dimensi dan jarak yang dapat mereduksi gerusan lokal pada abutmen jembatan Way Billu dengan skema jarak penempatan groundsill terhadap abutmen jembatan yaiut 2B, 3B, dan 4B dimana B merupakan lebar abutmen yaitu 8 m. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bawah dimensi yang dapat mereduksi kedalaman gerusan lokal yaitu tinggi 1,5 m, tebal 2 m dan panjang 18,5 m. Sedangkan jarak penempatan groundsill yang paling optimum untuk mereduksi kedalaman gerusan lokal yaitu jarak 4B. Dengan menggunakan HSS Nakayasu, dengan menggunakan software HEC-RAS di dapatkan reduksi yang terjadi secara berturut-turut pada abutmen kiri dan abutmen kanan ialah 0,38

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409230298

Keyword
gerusan lokal abutmen jembatan groundsill HEC-RAS