(0721) 8030188    [email protected]   

PEMETAAN KLASIFIKASI MASSA BATUAN MENGGUNAKAN METODECELL MAPPING DAN ANALISIS KEKUATAN MASSA BATUAN BERDASARKAN ROCK MASS RATING, Q-SYSTEM AREA EXHAUST DRIFT 1 KUCING LIAR 2555/L


Daerah Kucing Liar merupakan salah satu project tambang bawah tanah yang dikelola oleh PT Freeport Indonesia sebagai penambangan masa depan dengan memiliki kualitas bijih konsentrat yang sangat ekonomis. Evaluasi yang dilakukan pada project Kucing Liar yang berada di tambang bawah tanah perlu diawasi, karena daerah tersebut merupakan kegiatan atau aktivitas tambang seperti transportasi alat berat. Penelitian ini berfokus pada salah satu daerah Kucing Liar yaitu area Exhaust Drift 1 2555/L. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode Cell Mapping sebagai pengamatan dengan didasarkan konversi nilai Rock Mass Rating, Q-System dan faktor geometri terowongan. Penelitian ini memiliki panjang terowongan 300 meter dan kegiatan pengamatan membagi sel dengan ukuran 10mx10m berjumlah 51 Cell pada rib terowongan, rib North berjumlah 26 Cell serta rib South berjumlah 25 Cell. Tujuan dari penelitian yaitu menentukan nilai klasifikasi pada batuan berdasarkan serta membuat pemodelan untuk mengetahui geometri yang dipengaruhi stress atau tekanan pada batuan. Pada penelitian ini didapatkan 2 litologi yang berbeda yaitu batupasir dan batugamping. Setelah dilakukan perhitungan terhadap rib terowongan dengan metode RMR dan Cell Mapping, didapatkan nilai yang dominan berada pada kelas Poor Ground 21 - 40 dan Fair Ground 41 - 60. Nilai Q didapatkan melalui pengamatan muka terowongan dengan kelas Poor 1 - 4 dan Fair 4 - 10. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seperti kondisi air tanah dan kondisi diskontinuitas. Setelah didapatkan nilai UCS dengan melakukan Hammer Test trerhadap sampel batuan diperoleh nilai sebesar 46Mpa, 29Mpa, 14Mpa, 53Mpa, 60Mpa, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai kekuatan batuan rendah hingga menengah. Pada Cell 5, 10, 20, dan 25 mengindikasikan adanya keruntuhan normal, hal ini ditunjukkan dengan nilai SF sebesar 1,3. Pada Cell 15 memiliki nilai SF 1 berbeda dari Cell sebelumnya, maka akan mengindikasikan potensi keruntuhan labil. Setelah dianalisis maka klasifikasi massa batuan berdasarkan Q-System, perkuatan sepanjang terowongan Exhaust Drift 1 memerlukan perkuatan batuan khusus seperti beton tembak dan baut batuan yang dipasang berdekatan sehingga mengurangi resiko keruntuhan. Tujuan korelasi adalah menentukan nilai perbandingan antara klasifikasi berdasarkan Rock Mass Rating dan Q-System. Hasil perhitungan RMR dan Q di lokasi penelitian diperoleh dari hubungan atara RMR dan Q dengan mengikuti persamaan RMR = 5.4 ln (Q) + 36, maka dapat dikatakan bahwa nilai RMR dan Q memiliki korelasi.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409230259

Keyword
Kucing Liar Rock Mass Rating Q-System Rock Support