PEMETAAN KLASIFIKASI MASSA BATUAN MENGGUNAKAN METODECELL MAPPING DAN ANALISIS KEKUATAN MASSA BATUAN BERDASARKAN ROCK MASS RATING, Q-SYSTEM AREA EXHAUST DRIFT 1 KUCING LIAR 2555/L
Daerah Kucing Liar merupakan salah satu project tambang bawah tanah yang
dikelola oleh PT Freeport Indonesia sebagai penambangan masa depan dengan
memiliki kualitas bijih konsentrat yang sangat ekonomis. Evaluasi yang dilakukan
pada project Kucing Liar yang berada di tambang bawah tanah perlu diawasi,
karena daerah tersebut merupakan kegiatan atau aktivitas tambang seperti
transportasi alat berat. Penelitian ini berfokus pada salah satu daerah Kucing Liar
yaitu area Exhaust Drift 1 2555/L. Metode dalam penelitian ini menggunakan
metode Cell Mapping sebagai pengamatan dengan didasarkan konversi nilai Rock
Mass Rating, Q-System dan faktor geometri terowongan. Penelitian ini memiliki
panjang terowongan 300 meter dan kegiatan pengamatan membagi sel dengan
ukuran 10mx10m berjumlah 51 Cell pada rib terowongan, rib North berjumlah 26
Cell serta rib South berjumlah 25 Cell. Tujuan dari penelitian yaitu menentukan
nilai klasifikasi pada batuan berdasarkan serta membuat pemodelan untuk
mengetahui geometri yang dipengaruhi stress atau tekanan pada batuan. Pada
penelitian ini didapatkan 2 litologi yang berbeda yaitu batupasir dan batugamping.
Setelah dilakukan perhitungan terhadap rib terowongan dengan metode RMR dan
Cell Mapping, didapatkan nilai yang dominan berada pada kelas Poor Ground 21
- 40 dan Fair Ground 41 - 60. Nilai Q didapatkan melalui pengamatan muka
terowongan dengan kelas Poor 1 - 4 dan Fair 4 - 10. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi seperti kondisi air tanah dan kondisi diskontinuitas. Setelah
didapatkan nilai UCS dengan melakukan Hammer Test trerhadap sampel batuan
diperoleh nilai sebesar 46Mpa, 29Mpa, 14Mpa, 53Mpa, 60Mpa, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa nilai kekuatan batuan rendah hingga menengah. Pada
Cell 5, 10, 20, dan 25 mengindikasikan adanya keruntuhan normal, hal ini
ditunjukkan dengan nilai SF sebesar 1,3. Pada Cell 15 memiliki nilai SF 1 berbeda
dari Cell sebelumnya, maka akan mengindikasikan potensi keruntuhan labil.
Setelah dianalisis maka klasifikasi massa batuan berdasarkan Q-System, perkuatan
sepanjang terowongan Exhaust Drift 1 memerlukan perkuatan batuan khusus
seperti beton tembak dan baut batuan yang dipasang berdekatan sehingga
mengurangi resiko keruntuhan. Tujuan korelasi adalah menentukan nilai
perbandingan antara klasifikasi berdasarkan Rock Mass Rating dan Q-System.
Hasil perhitungan RMR dan Q di lokasi penelitian diperoleh dari hubungan atara
RMR dan Q dengan mengikuti persamaan RMR = 5.4 ln (Q) + 36, maka dapat
dikatakan bahwa nilai RMR dan Q memiliki korelasi.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409230259
Keyword
Kucing Liar Rock Mass Rating Q-System Rock Support