“Identifikasi Sistem Panas Bumi Daerah “X” Berdasarkan Pemodelan 2D Data Magnetotellurik
Sistem panas bumi pada Daerah “X” merupakan sistem panas bumi non-vulkanik
tipe radiogenik yang bersumber dari penyusun batuan granit berupa unsur uranium,
torium, dan titanium. Salah satu metode geofisika yang digunakan untuk
mengidentifikasi sistem panas bumi yaitu metode magnetotellurik (MT). Dalam
pemodelan MT diperlukann analisis data menggunakan tensor fase untuk
mengetahui dimensionalitas dan arah geoelectrical strike di daerah penelitian
selanjutnya dilakukan pemodelan 2D untuk mengidentifikasi sistem panas bumi di
bawah permukaan. Berdasarkan analisis tensor fase memiliki arah geoelectrical
strike N10°E (barat daya-timur laut), dengan dimensionalitas didominanasi oleh
medium 2D. Hasil pemodelan 2D menunjukkan bahwa terdapat reservoir yang
diduga sebagai aluvium dengaan nilai resistivitas 5 – 350 Ωm pada kedalaman 7000
– 14000 meter, terdapat lapisan batuan granit yang mengalami intrusi diduga
sebagai caprock dengan nilai resistivitas 1000 -5000 Ωm. Patahan yang memotong
lintasan 1 diindikasi sebagai jalur migrasi bagi fluida untuk muncul ke permukaan,
sehingga terdapat manifestasi mata air panas di daerah penelitian. Lintasan 2
terdapat lapisan aluvium pada kedalaman 0 – 3000 meter, pada lapisan batuan granit
diindikasi pada kedalaman 3000 – 15000 meter, dan terdapatnya patahan diantara
stasiun pengukuran MT06 dan MT07.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409230100
Keyword
magnetotellurik tensor fase geoelectrical strike sistem panas bumi