(0721) 8030188    [email protected]   

Analisis Kestabilan Lereng Quarry pada Tambang Baturaja 1 (Batu Kapur) PT Semen Baturaja, Tbk


Tambang terbuka merupakan sebuah metode penambangan melalui kegiatan penambangannya berinteraksi langsung terhadap udara luar serta dilaksanakan pada permukaan bumi. Pada proses pengambilan batuan tambang terbuka, permukaan akan membentuk perbedaan elevasi diantara lokasi yang satu dan lainnya, sehingga menghasilkan sebuah lereng. Kestabilan lereng tambang dapat diukur berdasarkan nilai FK (faktor keamanan). Kondisi geometri lereng, secara aktual di lokasi penelitian tidak sesuai dengan desain akhir penambangan yang ada, sehingga dapat berpotensi terjadinya longsor. Berdasarkan kondisi tersebut, maka penelitian ini memiliki tujuan agar menyajikan rekomendasi rancangan geometri lereng yang aman berdasarkan analisis kestabilan lereng. Metode penelitian yang dipakai ialah dengan Bishop simplified untuk mencari nilai FK dan parameter Generalize Hoek-Brown untuk mengestimasi nilai parameter kekuatan geser Mohr coloumb. Penelitian ini mendapatkan hasil nilai FK yang kritis (FK<1.1) pada 2 lereng yang ada. Berdasarkan hal tersebut peneliti menyimpulan bahwa perlu adanya perubahan geometri lereng pada 2 lereng yang dinilai kritis dengan mempertimbangkan nilai faktor keamanan pada geometri lereng rencana akhir penambangan. Rekomendasi yang disarakan pada Lowwall A adalah pemotongan pada bagian atas lereng setinggi 1,96 meter. Sedangkan pada highwall B dilakukan perubahan kemiringan pada inter-ramp 1 sebesar 6° lebih landai, inter-ramp 2 sebesar 6° lebih curam, dan inter-ramp 3 sebesar 1° lebih landai.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409230031

Keyword
kestabilan lereng faktor keamanan geometri