KARAKTERISASI DISTRIBUSI KETEBALAN LAPISAN ZONA KRITIS (CRITICAL ZONE) MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK 2D DI DAERAH GUNUNG TIGA, TANGGAMUS, LAMPUNG
Zona kritis merupakan bagian terluar dari permukaan bumi dan memiliki peranan
penting dalam mendukung kehidupan di bumi. Penelitian kali ini berada di wilayah
Gunung Tiga, daerah tersebut belum banyak dilakukan eksplorasi sumber daya air.
Maka dari itu penelitian mengenai zona kritis cocok jika dilakukan pada daerah ini.
Dalam mencari ketebalan dari zona kritis penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode ERT. Terdapat sebanyak 3 lintasan dengan 2 konfigurasi
yaitu Wenner-Alpha dan Wenner-Schlumberger. Setiap lintasan memiliki panjang
yang berbeda 141-188 m dengan variasi jarak elektroda 3-4 m. Pada data
penampang 2D yang dihasilkan rentang resistivitas dari 12-220 ohm.m dan memiliki
penetrasi kedalaman 0 – 36.5 m. Pada lintasan 1 dari arah Selatan-Utara, zona kritis
teridentifikasi memiliki ketebalan dari 4 m hingga 12 m, sedangkan pada lintasan 2
dan 3 dari Barat-Timur, zona kritis teridentifikasi memiliki ketebalan dari 4 m
hingga 30 m yang tersusun oleh litologi top soil, lempung tuffan dan sekis memiliki
nilai resistivitas yang cukup rendah 12- 53 m. Lapisan bedrock yang tersusun dari
batuan andesitic basalt dan pualam yang memiliki nilai resistivitas lebih tinggi
sekitar 53-220 ohm.m.
Kata kunci : Zona Kritis, ERT, Wenner-Alpha, Wenner-Schlumberger, bedrock
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409200115
Keyword
Critical Zone, ERT, Wenner-Alpha, Wenner-Schlumber