Analisis Perubahan Garis Pantai Menggunakan Metode Digital Shoreline Analysis System (DSAS) (Studi Kasus : Wilayah Pesisir Kecamatan Sragi, Lampung Selatan)
Pemantauan perubahan garis pantai dibutuhkan dalam studi dinamika pesisir, pembangunan wilayah pesisir serta perlindungan pantai. Informasi terkait perubahan garis pantai tersebut dapat dimanfaatkan dalam pembuatan peta kerentanan bencana, serta pengelolaan dan pengembangan wilayah pesisir. Pada penelitian ini mengkaji terkait perubahan garis pantai pada Kecamatan Sragi dengan konsep pemetaan memanfaatkan citra landsat landsat 7 ETM dan 8 OLI/TIRS, dalam kurun waktu 21 tahun terakhir serta lokasi terjadinya abrasi dan akresi di wilayah Kecamatan Sragi. Dengan menggunakan Digital Shoreline Analysis System (DSAS), dapat memperhitungkan jarak perubahan (NSM) dan laju perubahan (EPR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesisir Kecamatan Sragi, Lampung Selatan terjadi abrasi dan akresi di tiap tahunnya. NSM terbesar yang mengalami akresi terjadi pada tahun 2014-2015 sebesar 106,96 meter dengan nilai EPR sebesar 93,85 m/tahun, NSM terjadi abrasi terjadi pada tahun 2004-2005 sebesar -179,59 meter dengan EPR sebesar -416,81 m/tahun. Kemudian dalam rentang 21 tahun garis pantai wilayah pesisir Kecamatan Sragi terjadi perubahan abrasi terbesar dengan jarak sebesar -657,75 meter, laju sebesar -762,48 meter/tahun terjadi pada transek 4, perubahan akresi terbesar dengan jarak sebesar 81,59 meter, laju sebesar 99,75 meter/tahun terjadi pada transek 45. Dimana hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai perubahan garis pantai yang terjadi di sepanjang pantai wilayah Kecamatan Sragi, sehingga dapat membantu pemerintah, masyarakat dan pihak terkait dalam mengambil kebijakan yang tepat terkait pengembangan dan pengelolaan wilayah pesisir.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409200109
Keyword
Keywords: Shoreline NSM EPR DSAS Accretion Abrasi