Analisis Tensor Fase dan Pemodelan 2D Magnetotellurik untuk Mengidentifikasi Struktur Sesar (Studi Kasus : Etheridge, Queensland, Australia)”
Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang memiliki dampak merugikan secara materi maupun nonmateri. Meskipun Benua Australia seluruhnya terletak di dalam Lempeng Tektonik Indo-Australia,. Gempa bumi di Australia biasanya disebabkan oleh pergerakan sepanjang patahan (sesar) yang tersebar di Benua Australia akibat kompresi pada kerak bumi. Keberadaan patahan tidak hanya memiliki dampak yang negatif, patahan bisa memiliki keuntungan yang berdampak positif karena patahan dapat menjadi lokasi konsentrasi mineral dan dapat menjadi zona akumulasi air tanah. Berdasarkan kondisi tersebut, perlunya dilakukan penelitian dengan tujuan dapat memberikan informasi mengenai bentuk struktur geologi sesar bawah permukaan di wilayah Etheridge, Queensland, Australia. Pemodelan inversi 2D Magnetotellurik menggunakan mode gabungan Transverse Electric (TE) dan Transverse Magnetic (TM) dengan menggunakan analisis tensor fase untuk mengetahui dimensionalitas dan arah geoelectrical strike sebelum dilakukan pemodelan 2D. Hasil dari analisis tensor fase data magnetotellurik di wilayah penelitian memiliki dimensionalitas dominan 2D dan arah geoelectrical strike yaitu barat laut-tenggara dengan nilai N〖135〗^oE. Pemodelan inversi 2D yang dihasilkan memiliki nilai resistivitas tinggi yaitu 5000 Ωm ke atas dengan warna merah diduga dominasi lapisan litologi batuan granit. Patahan Delaney bersifat mayor di titik P15 memiliki kedalaman ~3-11 km yang teridentifikasi sesar turun. Terdapat juga patahan yang bersifat minor di titik P3 dengan kedalaman ~2-7 km. Adanya zona konduktif (resistivitas rendah) pada rentang titik P8-P9-P10 yang diduga wilayah Cekungan Carpentaria dengan kedalaman ~7 km.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409200057
Keyword
Sesar, gempa bumi, magnetotellurik, dimensionalita