Pemanfaatan Limbah Kulit Durian menjadi Biobriket dengan Variasi Perekat
Saat ini, permintaan akan energi di Indonesia terus mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang diperkirakan mencapai 305,6 juta jiwa pada tahun 2035. Hal ini menyebabkan peningkatan permintaan terhadap energi fosil, yang cadangannya menurun sebesar 10% per tahun, sementara konsumsi meningkat sekitar 6% per tahun. Untuk mengatasi masalah ini, pengembangan sumber energi baru terbarukan (EBT) seperti biobriket menjadi solusi potensial. Biobriket merupakan produk hasil pengolahan limbah organik yang dipadatkan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis karakteristik dan komposisi optimum antara kulit durian dengan variasi perekat (pati biji alpukat dan pati nasi) sesuai SNI yang diperlukan dalam pembuatan biobriket. Rasio campuran arang dengan perekat yaitu 95:5, 90:10, 85:15. Tahapan pada penelitian pembuatan biobriket ini meliputi persiapan bahan baku, pembuatan pati untuk perekat, proses karbonisasi, pencetakan dan analisis dari biobriket. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 parameter pengujian yang memenuhi SNI pada semua variasi perekat yaitu kadar air dan nilai kalor. Parameter optimum didapatkan pada biobriket arang kulit durian dengan perekat nasi menggunakan perbandingan 95:5 dengan nilai kadar air sebesar 4,00%, kadar abu sebesar 20,50%, kadar zat terbang sebesar 31,50%, kadar karbon sebesar 44,00%, dan nilai kalor sebesar 5260 kal/g.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409190230
Keyword
Biobriket energi terbarukan karakteristik biobrike Adhesive biobriquettes biobriquette characteristic