Analisis Gerusan Lokal Pada Abutmen Jembatan Akibat Kejadian Banjir (Studi Kasus : Jembatan Way Komering Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah) Dengan Debit Banjir Berbasis Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu
Salah satu faktor penyebab kegagalan struktur jembatan adalah gerusan lokal. Gerusan lokal disebabkan karena adanya perubahan pola arah aliran sungai sehingga terjadi penurunan elevasi dasar di sekitar abutmen yang mengakibatkan terjadinya degradasi dasar sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedalaman maksimum dari gerusan lokal yang terjadi di sekitar abutmen jembatan pada debit puncak banjir rancangan menggunakan software HEC-RAS. Objek penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Jembatan Way Komering Lampung Tengah yang mengalami longsor pada tanggal 15 Mei 2023 yang disebabkan oleh gerusan lokal di sekitar abutmen jembatan. Metode distribusi yang dipilih untuk menentukan hujan rancangan adalah metode distribusi Gumbel dan Modified Mononobe Method yang digunakan untuk menentukan distribusi hujan jam-jaman. Perhitungan debit banjir rancangan dilakukan menggunakan HSS Nakayasu pada kala ulang 25 tahun. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapat kedalaman gerusan lokal yang terjadi pada debit rencana kala ulang 25 tahun diperoleh gerusan maksimum akibat abutmen jembatan sebesar 7,73 m pada bagian abutmen kiri jembatan dan 7,84 m pada bagian abutmen kanan jembatan dan total kedalaman gerusan maksimum yang terjadi pada Jembatan Way Komering sebesar 8,10 m untuk bagian abutmen kiri jembatan dan 8,21 m untuk bagian abutmen kanan jembatan.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409190052
Keyword
abutmen gerusan lokal debit banjir jembatan aliran