Sungai Way Sabu adalah sungai yang terletak di Desa Batu Menyan, Kabupaten
Pesawaran, Provinsi Lampung, yang dimana di sepanjang alirannya, terjadi proses
transportasi dan sedimentasi. Hal ini dapat mempengaruhi perubahan karakteristik
butir sedimen melalui proses transportasi. Penelitian ini dilakukan untuk
menentukan nilai mean, sortasi, skewness, kurtosis, jenis morfologi butir,
mekanisme transportasi, kecepatan arus yang bekerja di Sungai Way Sabu, dan
batuan asal. Dalam penelitian ini, digunakan beberapa metode, seperti analisis
granulometri yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui tingkat resistensi
butiran sedimen terhadap proses-proses eksogen, yang dilakukan analisis pada 4
sampel yaitu ES-1, ES-2, ES-3, dan ES-4, analisis morfologi butir dilakukan untuk
mengamati perubahan karakteristik butir sedimen dengan menentukan bentuk butir,
sphericity, dan kebundaran dari endapan pasir yang diamati pada mesh 40, analisis
mekanisme transportasi dilakukan untuk menentukan jenis mekanisme transportasi
berdasarkan data granulometri yang di plot pada kurva probabilitas, analisis
kecepatan arus dengan diagram Hjulstrom untuk menentukan kecepatan arus
transportasi material sedimen, dan analisis provenance untuk menentukan batuan
asal. Berdasarkan pengolahan dan analisis data dari sampel ES-1, ES-2, ES-3, dan
ES-4, daerah penelitian didapatkan nilai mean adalah pasir kasar yang
mendominasi, dengan rentang nilai 0-1 phi sesuai dengan skala wentworth, sortasi
terpilah buruk dengan nilai 1-2 phi, skewness kemencengan sangat halus dengan
nilai lebih dari 0,30 phi, dan kurtosis meruncing ekstrim dengan nilai lebih dari 3
phi. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya beberapa perbedaan di setiap titik
pengambilan sampel, namun tidak terlalu signifikan. Pengamatan morfologi butir,
dilakukan dengan mikroskop stereo untuk menentukan bentuk butir, sphericity, dan
kebundaran. Hasil pengamatan menunjukkan bentuk butir didominasi oleh bentuk
equant dan bladed. Kebolaan (sphericity) subequant – equant yaitu butiran belum
mendekati bentuk bola dan kebundaran (roundness) yaitu membulat tanggung –
menyudut tanggung (subangular). Adanya perbedaan karakteristik butir ini
disebabkan oleh proses mekanisme transportasi yang dialami oleh material
sedimen. Mekanisme transportasi yang bekerja di Sungai Way Sabu terdiri dari tiga
jenis, yaitu traksi, saltasi, dan suspensi. Di antara ketiganya, mekanisme saltasi
merupakan yang paling mendominasi. Kecepatan arus rata-rata yang didapatkan
berada pada rentang antara 6 - 14 cm/s dengan kondisi pada saat terendapkan, yang
berada dalam kategori transport as bedload, provenance batuan yang didapatkan
dari Sungai Way Sabu berasal dari Mixed Magmatic Arc & Rifted Continental
Margin dengan tipe batuan asal dari material vulkanik dan plutonik.
Kata kunci: endapan pasir, granulometri, mekanisme transportasi, morfologi butir,
sedimen.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409190021
Keyword