Analisis Performa Operasi Kereta Api Kuala Stabas Ruas Tanjung Karang - Kotabumi
Seiring dengan peningkatan jumlah penumpang kereta api penumpang di Divre IV Tanjung
Karang tahun 2022 ke 2023 dari 556.240 orang menjadi 756.460 orang. Peningkatan penumpang
terjadi pada kereta api Kuala Stabas. Namun adanya peningkatan frekuensi kereta api di Divre IV
Tanjung Karang terutama ruas Tanjung Karang-Kotabumi sesuai GAPEKA tahun 2021 menjadi
2023 menyebabkan kereta api Kuala Stabas sering mengalami keterlambatan di stasiun stasiun
Tanjung Karang. Penelitian ini bertujuan memperoleh performa operasi kereta api Kuala Stabas,
kemungkinan rekomendasi perubahan jadwal kereta api Kuala Stabas, dan kapasitas lintas
eksisting. Penelitian ini dilakukan dengan analisis terhadap faktor angkut, waktu tempuh, waktu
tunggu, ketepatan waktu, rekomendasi perubahan jadwal kereta api Kuala Stabas, dan kapasitas
lintas eksisting menggunakan rumus scott. Hasil dari penelitian ini didapatkan nilai load factor
rata-rata pada tahun 2023 sebesar 127 %. Waktu tempuh rute Tanjung Karang-Kotabumi yaitu
115-120 menit sedangkan waktu tempuh sebaliknya yaitu 129-134 menit. Waktu tunggu antara
Tanjung Karang-Kotabumi rentan 2-10 menit sebaliknya waktu tunggu rentan 2-11 menit dimana
di setiap stasiun antara waktu tunggu melebihi GAPEKA akibat naik/turun penumpang dan
silang/susul dengan kereta api Babaranjang. Presentase ketepatan waktu berangkat sebesar
98,87 % sedangkan waktu datang sebesar 73,37 % menyebabkan tidak tercapai program yang
ditentukan manajemen operator. Perubahan GAPEKA direkomendasikan pada kereta api S5 dan
S7 akibat ketepatan waktu belum tercapai dengan meningkatkan ketepatan waktu dan mengurangi
silang/susul di stasiun antara. Kapasitas lintas eksisting terbesar 96 KA/hari sedangkan kapasitas
lintas terkecil 64 KA/hari dengan titik jenuh di petak Bekri-Hajipemanggilan.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409180142
Keyword