(0721) 8030188    [email protected]   

Komparasi Analisis Struktur Bangunan Pracetak dan Konvensional dengan Penerapan Isolasi Dasar


Indonesia berada pada daerah jalur lingkaran api (ring of fire) menyebabkan sering terjadinya fenomena alam gempa bumi. Khususnya Provinsi Lampung, gempa bumi disebabkan akibat aktivitas gunung berapi krakatau atau pergerakan lempeng aktif Sumatera (sesar semangko) yang dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan-bangunan. Terdapat banyak metode yang dapat dilakukan dalam proses percepatan pembangunan salah satunya dengan menggunakan struktur pracetak. Penerapan metode ini memberikan kelebihan lainnya seperti: ekonomis, ramah terhadap lingkungan, dan proses pembangunan yang tidak bergantung dengan cuaca. Selain itu, penggunaan isolasi dasar dapat mereduksi gaya gempa yang terjadi. Lead rubber bearing, merupakan peredam elastomer yang tersusun atas lapisan-lapisan karet, baja vulkanisir, dan timbal (lead). Analisis dilakukan pada struktur pracetak dan konvensional beton bertulang menggunakan aplikasi SAP2000 metode analisis riwayat waktu yang dinormalisasikan percepatan gempanya. Riwayat waktu diperoleh dengan pendekatan magnitude (M) dan jarak gempa (R) lokasi. Isolasi dasar diaplikasikan sebagai link multi-linear plastic pada kolom dasar. Nilai kekakuan struktur konvensional yang lebih besar menyebabkan struktur konvensional lebih baik dalam merespon gaya gempa yang terjadi, namun perbedaan yang tidak begitu besar penggunaan struktur pracetak dapat dipertimbangan karena dapat mempercepat proses pembangunan. Penerapan isolasi dasar pada struktur dapat meningkatkan priode struktur berkisar 150% - 160% sehingga dapat mereduksi gaya gempa ditandai dengan berkurangnya gaya geser dasar bekisar 5% - 15%, berkurangnya simpangan antar lantai berkisar 50% - 60

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409180114

Keyword
Analisis Struktur, Isolasi Dasar, Lead Rubber Bear