(0721) 8030188    [email protected]   

PENERAPAN ARSITEKTUR ISLAM PADA PERANCANGAN REST AREA DAN PUSAT KESENIAN LAMPUNG TENGAH


Islam, yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam, didasarkan pada ajaran Al-Qur'an dan Sunah. Dengan lebih dari satu miliar pengikut, Islam adalah agama terbesar kedua di dunia. Di Indonesia, Islam merupakan agama mayoritas dengan 86,7% populasi (RISSC, 2023). Masuknya Islam pada abad ke – 13 melalui perdagangan, perkawinan, kerajaan, dan ulama seperti Wali Songo, telah membentuk identitas nasional, sosial, dan budaya. Di Lampung Tengah, dengan populasi 1.508.331 jiwa pada tahun 2023 (Badan Pusat Statistik, 2023), warisan Islam seperti makam Syekh Saddatulloh dan Wali Timbas memperkaya pariwisata dan kehidupan keagamaan. Pengembangan rest area di Desa Terbanggi Besar ini berfungsi tidak hanya untuk meningkatkan kualitas pariwisata dan menyediakan tempat beristirahat bagi pengunjung, tetapi juga sebagai pusat untuk mendukung kegiatan keagamaan dan kebudayaan. Pusat kesenian yang mengadopsi arsitektur Islam akan berfungsi sebagai tempat pameran seni dan pelestarian budaya lokal. Pusat kesenian ini tidak hanya berperan sebagai lokasi untuk pertunjukan dan pameran seni, tetapi juga sebagai wadah penting untuk mendokumentasikan dan melestarikan berbagai ekspresi seni dan budaya lokal. Hal ini akan mendukung pengembangan ekonomi kreatif dan memperkuat identitas budaya masyarakat setempat. Desain rest area dan pusat kesenian di Lampung Tengah perlu mempertimbangkan aspek teknologi, rekreasi dan ruang yang semakin meningkat dengan mengadopsi konsep arsitektur islam yang mencerminkan integrasi harmonis antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. Arsitektur Islam yang dikenal dengan kekayaan geometrisnya yang rumit serta ornamen – ornamen yang bermakna, bertujuan untuk memperdalam pemahaman spiritual manusia.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409180066

Keyword
Rest Area Pusat Kesenian Arsitektur Islam Lampung