(0721) 8030188    [email protected]   

Evaluasi Kapasitas Pengolahan Sampah Rumah Inovasi Daur Ulang (RINDU) dan Perencanaan Aspek Teknis Pengelolaan Sampah di Pulau Pasaran, Bandar Lampung


Kondisi lingkungan yang dicemari oleh sampah merupakan salah satu faktor penghambat pengembangan suatu kawasan. Hal ini terjadi di Pulau Pasaran, sentra pengolahan ikan teri di Bandar Lampung, yang terlihat kotor karena kurangnya fasilitas pengelolaan sampah yang memadai. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan aspek teknis pengelolaan sampah yaitu pewadahan, pengumpulan, dan pengolahan sampah. Timbulan sampah yang diukur adalah sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga. Pengukuran timbulan sampah dilakukan melalui sampling berdasarkan SNI 19-3964-1994 selama 8 hari berturut-turut. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata sampah rumah tangga yang diperoleh adalah 0,19 kg/orang/hari atau 2,45 liter/orang/hari. Sedangkan rata-rata sampah sejenis sampah rumah tangga yang bersumber dari warung, masjid, dan sekolah adalah 1,12 kg/hari dan 11,91 liter/hari. Komposisi sampah yang paling banyak dihasilkan secara berturut-turut adalah sampah organik (41,31%), plastik (25%), kertas (15,74%), B3 (12,46%), logam (2,28%), kaca (1,40%), tekstil (0,94%), dan karet (0,89%). Berdasarkan proyeksi timbulan sampah, jumlah wadah komunal yang dibutuhkan adalah 58 buah yang diletakkan pada 29 titik, jumlah alat pengumpul yang dibutuhkan adalah 2 alat pengumpul dengan 2 ritasi per hari. Penambahan fasilitas pengolahan yang dibutuhkan di RINDU adalah 118,18 kg maggot untuk sisa makanan dan pengadaan alat pirolisis untuk mengolah sampah residu.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409180056

Keyword
pengelolaan sampah Pulau Pasaran perencanaan aspek