ANALOGI KAPAL DALAM KONSEP PERANCANGAN BENTUK PASAR IKAN MODERN DI KAMPUNG PESISIR SUKARAJA
Proyek ini dikelola oleh Pemerintah Provinsi Lampung yang memiliki misi untuk mengingkatkan penghasilan dan kehidupan masyarakat pesisir Lampung melalui pembangunan kampung pesisir dan pasar ikan modern. Lokasi proyek ini berada di daerah Teluk Betung yang memang merupakan salah satu daerah pesisir di Lampung, yaitu terletak di Jl. Ikan Manyung, Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Kota Bandar Lampung. Saat ini citra yang melekat pada kampung di wilayah pesisir adalah perkampungan yang kumuh yang tidak tertata, serta pasar ikan yang dikenal sebagai pasar yang bau dan tidak menarik. Isu pada perancangan proyek ini juga terkait dengan letaknya yang memiliki 2 wilayah, yaitu wilayah darat dan laut. Sehingga penulis memilih untuk menggunakan analogi bentuk yang mencerminkan hubungan masyarakat pesisir dengan laut. Penerapan konsep analogi bentuk pada perancangan ini diwujudkan melalui bentuk gubahan masa yang menggunakan analogi bentuk kapal sebagai objek yang mempunyai filosofi sebagai perjalanan kehidupan seseorang dari hidup sampai mati. Tata letak massa bangunan pada lahan dianalogikan dari sebuah kapal terdampar atau menabrak pulau, berdasarkan cerita rakyat Lampung yang menceritakan 4 orang bersaudara dari daerah Tapanuli yang salah satunya terdampar di Krui saat terjadi letusan gunung berapi. Pada hasil perancangan kampung dan pasar ikan modern ini memiliki 4 massa bangunan yang terbagi menjadi 1 bangunan pasar dan 3 bangunan hunian, yang dalam perancangannya menggunakan pendekatan arsitektur kontekstual. Perletakan ruang bangunan pasar dirancang dengan efisien serta pencapaiannya mudah dijangkau berdasarkan fungsinya serta penempatan ruang per lantai dirancang agar sesuai dengan sifat ruangnya.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409180031
Keyword
Pasar Analogi Kampung Pesisir Nelayan