(0721) 8030188    [email protected]   

PENERAPAN PENDEKATAN PERMAKULTUR DALAM PERANCANGAN URBAN FARMING DI KOTA BANDAR LAMPUNG


Pemanasan global terjadi karena adanya fenomena gas rumah kaca yang memenuhi unsur di lapisan terbawah atmosfer bumi memnyebabkan energi energi-panas yang telah di pantulkan tersebut terjebak dan terpantulkan kembali ke permukaan bumi. Sehingga temperature bumi dari tahun ketahun kian menaik dan menimbulkan perubahan iklim yang memberikan dampak bagi seluruh sektor terutama di sektur pertanian. Sebagai negara agraris, Indonesia cukup merasakan dampak dari perubahan iklim yang diakibatkan oleh pemanasan. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang terdampak akibat adanya perubahan iklim yang mengancam ketahanan pangan bagi Indonesia. Pertanian kota atau konsep urban farming, menjadi salah satu solusi yang efektif dalam upaya mempertahankan nilai ketahanan pangan Indonesia, khususnya di kota bandar lampung. Dengan terbatasnya lahan di pusat ibu kota provinsi dan melalui berbagai macam analisis, perancangan ini akan dilakukan dengan menggunakan pendekatan permakultur. Permakultur merupakan pendekatan permanen yang menjaga harmonisasi hubungan antara manusia dan alam sekitar yang memiliki kelebihan tidak membutuhkan lahan yang luas untuk dapat menghasilkan berbagai jenis hasil pangan. Sehingga konsep urban farming yang akan menjadi solusi akan jauh lebih efektif dan juga efisien dalam memaksimalkan lahan dan juga hasil tani dalam upaya mempertahankan nilai pangan.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409170100

Keyword
Pemanasan Global, Pertanian, dan permakultur