(0721) 8030188    [email protected]   

Analisis Land Subsidence Kota Bandar Lampung dengan InSAR Tahun 2015-2023


Land subsidence atau penurunan muka tanah telah banyak terjadi di berbagai kota. Fenomena tersebut disebabkan oleh berbagai faktor seperti beban bangunan di atas tanah, eksploitasi air tanah yang berlebihan, pergeseran material di dalam tanah, dan aktivitas tektonik. Kota Bandar Lampung merupakan kota padat penduduk dengan laju pertumbuhan lahan terbangun dari tahun 2013-2019 sebesar 16,77% sehingga memiliki potensi land subsidence. Pemantauan land subsidence di Kota Bandar Lampung diperlukan sebagai mitigasi awal. Penggunaan teknik InSAR dengan satelit SAR adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk estimasi dan pemantauan land subsidence secara time series dengan cakupan wilayah yang luas. Penelitian ini menggunakan interferogram ascending dan descending dari citra Sentinel-1 wilayah Kota Bandar Lampung. Interferogram ascending yang digunakan memiliki selang waktu dari tahun 2015-2023 dan untuk interferogram descending memiliki selang waktu dari tahun 2017-2023. Metode InSAR yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Small Baseline Subset (SBAS). Pengolahan InSAR dalam menghasilkan data Line of Sight (LOS) mempertimbangkan koreksi troposfer untuk mengurangi kesalahan yang terjadi akibat pengaruh atmosfer. Hasil dari nilai koherensi citra ascending dan descending Sentinel-1 di Kota Bandar menunjukkan bahwa terdapat kecocokan nilai antar citra baik di daerah padat lahan terbangun maupun tutupan vegetasi. Hasil vertical displacement menunjukkan bahwa fenomena land subsidence dominan terjadi di bagian timur Kota Bandar Lampung. Rata-rata nilai subsidence di Kota Bandar Lampung dari tahun 2015-2023 sebesar -0,8 mm/tahun dan nilai subsidence tertinggi mencapai -5,7 mm/tahun.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409170071

Keyword
Land Subsidence InSAR Sentinel-1 Koherensi Line of Sight (LOS) Vertical displacement