Analisis Land Subsidence Kota Bandar Lampung dengan InSAR Tahun 2015-2023
Land subsidence atau penurunan muka tanah telah banyak terjadi di berbagai
kota. Fenomena tersebut disebabkan oleh berbagai faktor seperti beban bangunan
di atas tanah, eksploitasi air tanah yang berlebihan, pergeseran material di dalam
tanah, dan aktivitas tektonik. Kota Bandar Lampung merupakan kota padat
penduduk dengan laju pertumbuhan lahan terbangun dari tahun 2013-2019 sebesar
16,77% sehingga memiliki potensi land subsidence. Pemantauan land subsidence
di Kota Bandar Lampung diperlukan sebagai mitigasi awal. Penggunaan teknik
InSAR dengan satelit SAR adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk
estimasi dan pemantauan land subsidence secara time series dengan cakupan
wilayah yang luas.
Penelitian ini menggunakan interferogram ascending dan descending dari
citra Sentinel-1 wilayah Kota Bandar Lampung. Interferogram ascending yang
digunakan memiliki selang waktu dari tahun 2015-2023 dan untuk interferogram
descending memiliki selang waktu dari tahun 2017-2023. Metode InSAR yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu Small Baseline Subset (SBAS). Pengolahan
InSAR dalam menghasilkan data Line of Sight (LOS) mempertimbangkan koreksi
troposfer untuk mengurangi kesalahan yang terjadi akibat pengaruh atmosfer.
Hasil dari nilai koherensi citra ascending dan descending Sentinel-1 di Kota
Bandar menunjukkan bahwa terdapat kecocokan nilai antar citra baik di daerah
padat lahan terbangun maupun tutupan vegetasi. Hasil vertical displacement
menunjukkan bahwa fenomena land subsidence dominan terjadi di bagian timur
Kota Bandar Lampung. Rata-rata nilai subsidence di Kota Bandar Lampung dari
tahun 2015-2023 sebesar -0,8 mm/tahun dan nilai subsidence tertinggi mencapai
-5,7 mm/tahun.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409170071
Keyword
Land Subsidence InSAR Sentinel-1 Koherensi Line of Sight (LOS) Vertical displacement